Kementan Tambah Toko Tani Indonesia Menjadi 65 Unit

43 Toko Tani Indonesia yang baru akan mendapatkan pasokan beberapa komoditas pangan pokok yang pendistribusiannya dilakukan mobil TTI.

oleh Septian Deny diperbarui 13 Feb 2017, 10:05 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2017, 10:05 WIB

Liputan6.com, Jakarta Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) kembali melakukan pengiriman perdana komoditas pangan ke Toko Tani Indonesia (TTI) yang berlokasi di Jakarta.

Setelah sebelumnya pengiriman tersebut dilakukan ke-22 TTI, kini jumlah TTI ini yang mendapatkan pasokan pangan ditambah 43 unit sehingga total menjadi 65 TTI.

Plt Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Sputnik Sujono mengatakan, sebanyak 43 TTI baru akan mendapatkan pasokan beberapa komoditas pangan pokok yang pendistribusiannya dilakukan mobil TTI.

Dengan penambahan jumlah TTI ini semakin memudahkan masyarakat memperoleh kebutuhan pangan pokok dan strategis dengan harga terjangkau.

"Kami ingin kehadiran TTI ini benar-benar dirasakan masyarakat," ujar dia di TTI Center, Jakarta Selatan, Senin (13/2/2017).

Dia menjelaskan, komoditas pangan yang di pasok ke 65 TTI terdiri dari ‎beras sebanyak 8 ton dengan harga jual Rp 8.000 per kg, gula pasir sebanyak 2,6 ton dengan harga Rp 12.500 per kg, bawang merah sebanyak 650 kg dengan harga Rp 27 ribu per kg.

Kemudian, cabai merah keriting sebanyak 625 kg dengan harga Rp 7.500 per 0,25 kg, minyak goreng sebanyak 252 liter dengan harga Rp 12 ribu per liter, daging sapi sebanyak 500 kg dengan harga Rp 80 ribu per kg.

Selain itu juga dijual daging kerbau seharga Rp 65 ribu per kg dan bawang putih Rp 8.500 per 0,25 kg.

‎Menurut Sputnik, komoditas pangan tersebut bisa dijual dengan harga murah ‎karena didatangkan langsung dari petani yang tergabung dalam kelompok tani. Dengan demikian, rantai distribusi pangan yang terjadi selama ini bisa diperpendek.

"Dengan adanya TTI yang tersebar di berbagai lokasi, kami harapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan pokoknya dengan mudah dan murah," ‎tandas dia.(Dny/Nrm)



POPULER

Berita Terkini Selengkapnya