Presiden Jokowi Promosi 4 Sektor Usaha kepada Konglomerat Korsel

Presiden Jokowi menyatakan, Korea Selatan merupakan investor terbesar ketiga yang masuk ke Indonesia.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 14 Mar 2017, 21:45 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2017, 21:45 WIB
Jokowi
Presiden Jokowi memberi pidato saat merayakan Hari Musik Nasional 2017 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/3). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanfaatkan acara Indonesia-Korea Business Summit yang dilaksanakan pada Selasa (14/3/2017) untuk mempromosikan peluang investasi Indonesia kepada bos-bos konglomerat (Chaebol) asal Korea Selatan.

Hadir para chaebol di perusahaan-perusahaan papan atas Korea Selatan antara lain Sohn Kyung-Shik (Chairman CJ Group), Chung Jin Haeng (President of Hyundai Motor Group), maupun Lee Soo-Man (Chairman SM Entertainment Group).

Dalam kegiatan yang juga dihadiri oleh lebih 500 peserta tersebut juga ditandatangani Nota Kesepahaman promosi investasi antara Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan Korea Trade and Investment Agency (KOTRA).

Presiden Joko Widodo yang didampingi oleh Menko Perekonomi Darmin Nasution dalam kesempatan tersebut menyampaikan peluang investasi empat sektor utama di Indonesia. Di antaranya di sektor-sektor industri, pariwisata, energi dan ekonomi kreatif.

Jokowi menilai sektor industri manufaktur misalnya, perusahaan-perusahaan Korea Selatan telah banyak masuk ke Indonesia ditandai dengan kontribusi mencapai 71 persen dari total investasi selama lima tahun terakhir periode tahun 2012-2016 sebesar US$ 7,5 miliar.

"Korea Selatan merupakan investor terbesar ketiga yang masuk ke Indonesia setelah Singapura dan Jepang. Ke depan kami berharap Korea Selatan dapat terus meningkatkan penanaman modalnya," ujar Jokowi.

Jokowi menambahkan, Korea Selatan juga telah menjadi salah satu mitra dagang terbesar Indonesia dnegan volume perdagangan mencapai US$ 16 miliar pada 2015. Sektor-sektor lainnya yang juga potensial adalah sektor ekonomi kreatif, energi dan pariwisata.

Khusus ekonomi kreatif, Presiden secara khusus berharap ada kerjasama yang konkret melalui investasi yang dilakukan oleh investor Korea Selatan.

"Mereka (investor korsel) terkenal dengan K-Popnya, ditambah dengan kekayaan budaya yang dimiliki oleh Indonesia, Saya optimistis bahwa kerjasama kedua negara dapat saling menguntungkan," ujar Jokowi.

Presiden Jokowi dalam kunjungannya ke Korea Selatan pada Mei 2016 juga memaparkan perkembangan kemajuan Indonesia. Kala itu, dalam paparannya saat acara Asian Leadership Conference, dia mengemukakan bahwa dia sempat dua kali menonton konser boyband Super Junior untuk menemani putrinya.

Hal ini rupanya membuat SM Entertainment Group, perusahaan yang mengelola banyak artis ternama Korea Selatan termasuk boyband Super Junior ini memutuskan untuk membawa Park Jeong-Su atau lebih dikenal dengan nama Lee-Teuk dalam delegasi yang hadir.

BKPM-Kotra Tanda Tangani Nota Kesepahaman

BKPM-Kotra Tandatangani Nota Kesepahaman

Dalam kegiatan tersebut turut ditandatangani nota kesepahaman antara Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Korea Trade Investment Agency (KOTRA).

Penandatanganan dilakukan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong serta Kim Jae-Hong, CEO KOTRA. Kerja sama yang dilakukan adalah terkait kerjasama dalam hal promosi investasi terutama untuk sektor-sektor unggulan seperti konstruksi dan infrastruktur, manufaktur, lifestyle, pariwisata, konektivitas, teknologi informasi, e-commerce dan ekonomi kreatif.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menyampaikan, kerja sama antara BKPM dan KOTRA diharapkan dapat membantu perusahaan-perusahaan Korea Selatan yang akan menanamkan modalnya.

"Implementasi nota kesepahaman ini diharapkan dapat membantu perusahaan-perusahaan Korea Selatan maupun Indonesia dalam mengembangkan usahanya," ujar dia.

Thomas menuturkan, ruang lingkup kerja sama termasuk promosi investasi, pertukaran informasi, dokumentasi, publikasi dan materi lainnya terkait promosi, melaksanakan aktivitas market research serta pemahaman budaya dalam bentuk kerjasama dimana kedua belah pihak telah sepakat.

Kegiatan Indonesia Korea Business Summit juga dihadiri oleh narasumber antara lain Airlangga Hartarto (Menteri Perindustrian), dan Triawan Munaf (Kepala BEKRAF).

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya