Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk siap mendukung transaksi pembayaran tol nontunai di seluruh gerbang tol pada 2017. Rencananya, pembayaran tol bisa menggunakan e-money dari berbagai bank, tetapi dengan satu mesin yang sama.
"Istilahnya ada interoperated. Nantinya semua kartu bisa digunakan di mana-mana. BCA bisa gunakan di kita. Kita bisa gunakan di BCA, itu interoperated," kata Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo, di Jakarta, Rabu (15/3/2017).
Menurut dia, pihak perbankan sedang merancang mesin tap uang elektronik yang bisa digunakan lintas bank. Tahap pertama akan menjangkau empat bank besar. "(Mesin) tap-nya satu, tapi bisa digunakan berbagai kartu. Kita sedang rancang untuk empat bank besar dulu," ujar Kartika.
Advertisement
Dia menargetkan transaksi pembayaran nontunai bisa diimplementasikan di seluruh gerbang tol di Indonesia. Dimulai dengan gerbang tol ruas Jabodetabek. "Seluruh pintu tol. Utamanya Jabodetabek dulu," Kartika mengatakan.
Baca Juga
Untuk diketahui, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan seluruh gerbang tol di Indonesia bisa menerapkan transaksi pembayaran non-tunai atau secara elektronik pada akhir 2017. Pelaksanaannya bakal dilakukan secara bertahap hingga mencapai 100 persen pada akhir tahun ini.
Kepala BPJT Herry TZ mengungkapkan, pihaknya bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), Bank Indonesia (BI), dan perbankan sedang bekerja mendukung gerakan nontunai yang diinisiasi BI. Salah satunya meningkatkan transaksi pembayaran nontunai alias elektronik di jalan tol.
"Kami ingin meningkatkan penetrasi penggunaan transaksi pembayaran nontunai atau elektronik di semua gerbang tol di seluruh Indonesia. Kita lagi bekerja untuk mewujudkan cashless society di jalan tol tahun ini," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Senin (13/3/2017).
Herry lebih jauh menjelaskan, saat ini penetrasi penggunaan transaksi pembayaran elektronik di gerbang tol baru mencapai 23 persen. Targetnya 100 persen di 2017. "Nanti akan meningkat, kan sekarang 23 persen, kemudian naik jadi 30 persen-40 persen. Harapannya bisa 100 persen di 2017," kata dia.
Menurut Herry, tujuan transaksi nontunai adalah untuk memangkas waktu antrean kendaraan di gerbang tol, sehingga lebih efisien. Nantinya, seluruh gerbang tol dapat melayani transaksi pembayaran elektronik dari semua bank, bukan hanya bank badan usaha milik negara (BUMN) saja.
"Alasannya supaya lebih efisien, makanya nanti nasabah semua bank bisa bayar tol nontunai di gerbang tol, tidak cuma bank BUMN saja," katanya. (Fik/Gdn)