Arab Saudi dan China Teken Potensi Kerja Sama US$ 65 Miliar

Kesepakatan kerja sama China dan Arab Saudi mulai dari sektor energi.

oleh Agustina Melani diperbarui 16 Mar 2017, 15:44 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2017, 15:44 WIB
20170304-Raja Salman-Denpasar-Bandara pulang
Raja Salman saat di Bandara I Gusti Ngurah Rai. (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Beijing - Arab Saudi dan China menandatangani kesepakatan kerja sama yang berpotensi senilai US$ 65 miliar atau sekitar Rp 866,51 triliun (asumsi kurs Rp 13.331 per dolar Amerika Serikat).

Penandatanganan potensi kerja sama itu seiring kunjungan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud ke China pada Kamis 16 Maret 2017.

Wakil Menteri Luar Negeri China Zhang Ming menuturkan, nota kesepahaman berpotensi US$ 65 miliar. Kerja sama itu termasuk dari bidang energi hingga luar angkasa. Namun ia tidak memberikan rincian.

"Presiden Xi Jinping dan Raja Salman adalah teman lama. Kerja sama praktis antara China dan Arab Saudi ini memiliki potensi dan prestasi sangat besar," ujar dia.

Presiden China Xi Jingping menuturkan kepada Raja Salman kalau kunjungannya menunjukkan hubungan penting dengan China.

"Kunjungan ini akan mendorong kemajuan dan meningkatkan kualitas hubungan dua negara," ujar Xi seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis pekan ini.

Kunjungan raja Arab Saudi ini bertujuan untuk mempromosikan investasi di Arab Saudi, termasuk penjualan saham perusahan minyak milik Arab Saudi yaitu Saudi Aramco.

Arab Saudi telah berupaya meningkatkan penjualan minyak ke China, usai kehilangan pangsa pasar ke Rusia pada tahun lalu.

Bagi Saudi Aramco, potensi investasi sesuai strategi untuk memperluas penyulingan dan mendiversifikasi aset.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya