Liputan6.com, Jakarta Industri kertas dalam negeri terbukti mampu memberikan sumbangan yang signifikan bagi negara. Salah satunya melalui penerimaan devisa.
Asia Pulp and Paper (APP) Consumer Business Unit Head Sovan K Ganguly mengatakan, industri kertas merupakan kontibutor devisa terbesar ketujuh dari sektor non-migas di Indonesia. Pada 2016, industri pulp dan kertas menyumbang US$ 3,79 miliar atau Rp 49,21 triliun (estimsi kurs 13.300 per dolar AS) pada pendapatan negara.
"Di samping itu, industri kertas juga menyerap lebih dari 260 ribu tenaga kerja Indonesia," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (22/3/2017).
Advertisement
Baca Juga
Saat ini, lanjut Sovan, APP melalui kertas merek SiDU memimpin pasar dengan menguasai lebih dari 50 persen pangsa pasar kertas cetak dan fotokopi di Indonesia.
Guna meningkatkan pangsa pasarnya, SiDU meluncurkan inovasi baru kertas yang hadir lebih tebal, putih dan cerah untuk hasil cetak yang lebih tajam.
"Kami berkomitmen untuk mendukung kemajuan Indonesia dan akan terus berinovasi dengan menyediakan produk-produk berkualitas tinggi melalui proses manufaktur yang berstandar internasional dan bertanggung jawab,” kata dia.
Sementara itu, SiDU Consumer Domestic Business Head Martin Jimi mengatakan, dirinya yakin mampu mempertahankan kepemimpinan SiDU terhadap pangsa pasar di Indonesia dengan inovasi produk terbarunya tersebut. SiDU juga akan memperluas distribusi ke wilayah-wilayah lain di Indonesia untuk peningkatan pangsa pasarnya tersebut.
"Kami akan memperluas dan memperkuat jaringan distribusi untuk memastikan bahwa kertas SiDU tersedia sampai ke seluruh pelosok daerah di Indonesia. Untuk itu kami memperbanyak mitra bisnis baru untuk memastikan ketersediaan produk kertas SiDU terutama di luar Jawa dan Sumatera," tandas dia. (Dny/Gdn)