‎Bank Dunia: Rupiah Paling Stabil Dibanding Mata Uang Lain

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan outlook kurs rupiah13.500 per dolar AS di akhir 2017.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 13 Apr 2017, 12:55 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2017, 12:55 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan outlook kurs rupiah13.500 per dolar AS di akhir 2017.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan outlook kurs rupiah13.500 per dolar AS di akhir 2017.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah memperkirakan nilai tukar rupiah akan melemah ke level Rp 13.500 per dolar Amerika Serikat (AS), dari target sebesar Rp 13.300 di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017. Mata uang Garuda bahkan diramal makin melorot ke kisaran Rp 13.700 per dolar AS di 2018.

Menanggapi prediksi tersebut, Senior Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia, Hans Anan Back saat Paparan Prediksi Pertumbuhan Ekonomi di Kawasan Asia Timur dan Pasifik, menilai rupiah merupakan salah satu mata uang yang pergerakannya cukup stabil dibanding mata uang negara lain.

"Dalam beberapa tahun, nilai tukar rupiah adalah salah satu mata uang yang cukup stabil di antara yang lain. Itu karena fundamental ekonomi Indonesia cukup kuat, investasi asing tinggi, dan ada upaya dari Bank Indonesia (BI)," kata Hans di kantor Bank Dunia, Jakarta, Kamis (13/4/2017).

Hans ketika ditanyakan perihal proyeksi kurs rupiah‎ di 2017 dan 2018 tidak menjawabnya lantaran Bank Dunia tidak dalam posisi memproyeksikan. "Bank Dunia tidak tidak dalam posisi membuat nilai tukar," dia menerangkan.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan outlook kurs rupiah13.500 per dolar AS di akhir 2017. Proyeksi ini melorot dari target APBN 2017 di level Rp 13.300 per dolar AS. Sedangkan proyeksi untuk tahun depan berada pada rentang Rp 13.600-Rp 13.900 per dolar AS.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro bahkan memperkirakan rata-rata kurs rupiah akan berada di level Rp 13.700 per dolar AS di 2018. (Fik/Gdn)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya