Jumlah Wisatawan Dunia Diprediksi Capai 1,8 Juta Miliar pada 2030

Banyak tantangan yang harus dihadapi sektor pariwisata dunia untuk bisa terus meningkatkan jumlah wisatawan.

oleh Septian Deny diperbarui 26 Apr 2017, 15:14 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2017, 15:14 WIB
 Konferensi Pers World Travel and Tourism Council (WTTC) The Global Summit di Bangkok, Thailand, Rabu (26/4/2017).(Liputan6.com/Septian Deny)
Konferensi Pers World Travel and Tourism Council (WTTC) The Global Summit di Bangkok, Thailand, Rabu (26/4/2017).(Liputan6.com/Septian Deny)

Liputan6.com, Bangkok - Organisasi Pariwisata Dunia (United Nation World Tourism Organization /UNWTO) memperkirakan jumlah wisatawan secara global pada 2030 akan mencapai 1,8 miliar.

Meski demikian, banyak tantangan yang harus dihadapi sektor pariwisata dengan terus meningkatkan jumlah wisatawan ini.

Sekretaris Jenderal UNWTO Taleb Rifai mengatakan, saat ini saat ini jumlah pergerakan wisatawan di seluruh dunia mencapai 1,2 miliar per tahun. Angka tersebut diprediksi akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur pariwisata termasuk sektor transportasi.

"Pada saat ini jumlah wisatawan di dunia mencapai 1,2 miliar, di 2020 sebesar 1,4 miliar dan 2030 diprediksi mencapai 1,8 miliar," ujar dia dalam World Travel and Tourism Council (WTTC) The Global Summit di Bangkok, Thailand, Rabu (26/4/2017).

Namun demikian, seiring dengan terus tumbuhnya jumlah wisatawan di seluruh dunia, ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi sektor pariwisata. Pertama yaitu bagaimana pertumbuhan sektor pariwisata ini memberikan dampak ekonomi pada masyarakat sebuah negara.

Kedua, memberikan dampak sosial dan penyerapan tenaga kerja bagi sebuah negara. Kemudian membuat pertumbuhan tersebut bisa diiringi dengan lingkungan yang tetap terjaga dan tidak berdampak pada perubahan iklim.

"Keempat, mampu memberikan nilai tambah pada adat budaya dan keragaman (di sebuah negara). Dan kelima, mampu meningkatkan perdamaian dan saling pengertian (antar penduduk dunia)," tutur dia.

Menurut Taleb, salah satu cara untuk menghadapi tantangan tersebut yaitu dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi yang ada. Teknologi ini khususnya dapat dimanfaatkan untuk menekan potensi kerusakan lingkungan akibat pertumbuhan sektor pariwisata.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya