Harga Minyak Mentah Indonesia Diproyeksi US$ 60 per Barel

Asumsi lifting minyak dan gas bumi diperkirakan sekitar 1.965-2.050 ribu barel per hari.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 19 Mei 2017, 15:05 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2017, 15:05 WIB
Ilustrasi pengeboran minyak lepas pantai
Ilustrasi pengeboran minyak lepas pantai (Reuters)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memperkirakan harga minyak Indonesia atau Indonesia Crude Oil Price (ICP) di 2018 berkisar antara US$ 45-60 per barel. Pergerakan harga minyak mentah Indonesia sejalan dengan harga minyak mentah dunia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, harga minyak mentah dunia diperkirakan akan mengalami peningkatan karena naiknya permintaan. Itu seiring dengan pulihnya ekonomi global.

"Sementara dari sisi produksi beberapa lembaga internasional memperkirakan produksi minyak mentah dunia relatif stabil," kata dia di Rapat Paripurna DPR RI, Jakarta, jumat (19/5/2017).

Sri melanjutkan, asumsi lifting minyak dan gas bumi diperkirakan sekitar 1.965-2.050 ribu barel per hari. Terdiri dari lifting minyak bumi sekitar 771-815 ribu barel per hari dan gas bumi sekitar 1.194-1.235 ribu barel setara minyak per hari.

Sri mengatakan, perkiraan lifting tersebut berdasarkan tingkat penurunan ilmiah dan penambahan proyek yang mulai beroperasi.

"Perkiraan tingkat lifting tersebut berdasarkan pertimbangan kapasitas produksi dan tingkat penurunan alamiah lapangan-lapangan migas yang ada, penambahan proyek yang akan mulai beroperasi, serta rencana kegiatan produksi yang dilaksanakan oleh kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) minyak dan gas pada tahun 2018," tukas dia.

Untuk diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) meningkat sebesar US$ 0,85 per barel pada April 2017.

Seperti yang dikutip dari situs resmi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), di Jakarta, Kamis (4/5/2017), berdasarkan hasil perhitungan formula harga minyak Indonesia, rata-rata ICP pada April 2017 meningkat dibandingkan Maret 2017.

ICP April 2017 mencapai US$ 49,56 per barel, naik US$ 0,85 per barel dari US$ 48,71 per barel pada bulan sebelumnya. Sedangkan ICP SLC pada April 2017 mencapai US$ 50,51 per barel, naik US$ 0,89 per barel dari US$ 49,62 per barel pada Maret 2017.

Sementara itu, perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada April 2017 dibandingkan Maret 2017 meningkat menjadi sebagai berikut, Brent (ICE) naik sebesar US$ 1,28 per barel dari US$ 52,54 per barel menjadi US$ 53,82 per barel.

Harga minyakWTI (Nymex) naik sebesar US$ 1,45 per barel dari US$ 49,67 per barel menjadi US$ 51,12 per barel dan basket OPEC naik sebesar US$ 1,15 per barel dari US$ 50,32 per barel menjadi US$ 51,47 per barel.

Tim harga minyak menjelaskan, peningkatan harga minyak mentah utama di pasar internasional ini disebabkan oleh beberapa faktor yakni, ‎berdasarkan publikasi International Energy Agency (IEA) April 2017, terdapat penurunan produksi minyak dunia oleh negara-negara OPEC dan non-OPEC sebesar 755 ribu barel per hari pada Maret menjadi 95,98 juta barel per hari. (Amd/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya