Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan, produksi kendaraan roda empat Indonesia akan mencapai lebih dari 1,2 juta unit pada tahun ini. Angka tersebut naik jika dibandingkan produksi mobil pada 2016 yang sebanyak 1,1 juta unit.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, peningkatan ini dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu kekuatan industri otomotif di ASEAN, setelah Thailand.
“Capaian tersebut diharapkan semakin mendongkrak kontribusi sektor industri otomotif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (12/7/2017).
Advertisement
Baca Juga
Airlangga menjelaskan, dari jumlah produksi 1,1 juta unit pada tahun lalu, sekitar 200 ribu unit mobil dipasarkan ke negara tujuan ekspor dan selebihnya diserap pasar dalam negeri. Oleh karena itu, pemerintah meminta industri otomotif nasional terus agresif memperluas pasar ekspor untuk membuat sebuah keseimbangan dengan kebutuhan pasar domestik.
“Pemerintah menargetkan produksi otomotif bisa menembus 2,5 juta unit pada 2020 untuk bersaing di kancah global,” ungkap dia.
Selain itu, Airlangga meyakini, struktur industri otomotif nasional akan semakin dalam lantaran didukung peta jalan industri baja dengan target kapasitas mencapai 10 juta ton pada 2025.
Industri otomotif di Indonesia dapat menyerap lebih banyak bahan baku dari dalam negeri. “Ketersediaan bahan baku untuk industri otomotif, khususnya baja, resin, karet sintetis, dan aluminium diharapkan bisa dipenuhi dari dalam negeri pada tahun 2019,” kata dia.
Kemenperin mencatat, pada 2016 kontribusi subsektor industri alat angkutan (termasuk di dalamnya industri otomotif) terhadap PDB sektor industri non migas mencapai 10,47 persen atau terbesar ketiga setelah subsektor industri makanan dan minuman sebesar 32,84 persen. Serta subsektor industri barang logam, komputer, elektronik, optik, dan peralatan listrik sebesar 10,71 persen.
Airlangga optimistis, kinerja industri otomotif di dalam negeri tahun ini mampu tumbuh lebih baik seiring potensi pasar produk di Indonesia dan pertumbuhan ekonomi nasional yang positif. Hal ini didorong karena pulihnya perekonomian global serta berjalannya reformasi struktural di dalam negeri secara komprehensif.
“Bahkan, kondisi tersebut juga akan mampu mendorong investasi di sektor industri otomotif lebih banyak lagi masuk ke Indonesia. Tidak hanya di tingkat industri perakitan, namun juga industri komponen dan industri bahan baku, sehingga kemandirian industri otomotif nasional dapat tercapai,” tandas dia.
Tonton Video Menarik Berikut Ini: