Peluang Kenaikan Suku Bunga AS Angkat Harga Emas

Pelemahan Dolar mendukung harga emas, karena investor menjadi lebih murah menguasai komoditas ini.

oleh Nurmayanti diperbarui 18 Jul 2017, 06:45 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2017, 06:45 WIB
Permintaan Menguat Harga Emas Makin Berkilau
Permintaan emas menguat terutama dari India membuat harga emas semakin berkilau di awal pekan.

Liputan6.com, New York Harga emas naik terpicu merosotnya Dolar ke posisi terendah dalam beberapa bulan yang disebabkan melemahnya data inflasi Amerika Serikat (AS) dan kemungkinan kenaikan suku bunga.

Melansir laman Reuters, Selasa (18/7/2017), harga emas di pasar spot naik 0,5 persen menjadi US$ 1.234,61 per ounce. Sementara emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus naik 0,5 persen ke posisi US$ 1.233,70 per ounce.

"Dolar terus turun demikian pula imbal hasil dan ini menuju kembali ke posisi relative mereka yang agak tinggi akhir-akhir ini," kata Analis Mitsubishi, Jonathan Butler di London.

Dia menilai, jika harga emas tetap posisi US$ 1.230 atau lebih tinggi, ada risiko short yang membalikan harga emas. Harga emas meraup keuntungan di tengah melemahnya Dolar AS.

Dolar melemah terkait angka inflasi dan permintaan domestik dan di tengah kemungkinan Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga.

Pelemahan Dolar mendukung harga emas, karena investor menjadi lebih murah menguasai komoditas ini.

"Sentimen investor (untuk emas) telah meningkat cukup dramatis selama seminggu terakhir, terutama dengan data yang lemah dari Amerika Serikat pekan lalu, " jelas Analis ANZ Kata Daniel Hynes.

Adapun harga logam mulia lainnya, Platinum kini di posisi turun 0,9
menjadi US$ 923,74 per ounce dari sebelumnya US$ 934,4, tertinggi
sejak 15 Juni.

Sementara harga perak naik 1,2 persen menjadi US$ 16,13 per ounce,
setelah mencapai US$ 16,19, tertinggi hampir dalam dua mingg.

Tonton video menarik berikut ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya