Liputan6.com, Jakarta - Masalah ketimpangan antara orang kaya dan orang miskin selalu menjadi pekerjaan rumah yang tak ringan bagi setiap pemerintah di berbagai negara. Maka tak heran apabila pemerintah di tiap negara pun berusaha keras agar hal ini bisa diatasi dengan baik.
Laporan yang baru dirilis lembaga sosial masyarakat Oxfam menunjukkan, ada beberapa negara yang mampu memiliki komitmen besar dalam mengatasi masalah ketimpangan ekonomi. Data yang diolah Oxfam tersebut bersumber dari Bank Dunia dan laporan pemerintah masing-masing negara.
Advertisement
Baca Juga
Ada tiga indikator yang digunakan Oxfam dalam menilai hal ini, antara lain besaran belanja sosial pemerintah, sistem pajak yang progresif hingga pemenuhan hak tenaga kerja.
Berikut ulasannya dilansir dari oxfam.org, Jumat (21/7/2017):
7. Austria
Ekonomi Austria merupakan salah satu dari 14 ekonomi terkaya di dunia berdasarkan produk domestik bruto per kapita dan merupakan ekonomi pasar sosial yang maju dan memiliki standar hidup yang tinggi. Selain memiliki industri yang maju, pariwisata juga merupakan sektor yang penting dalam mendongkrak perekonomian negara ini.
6. Finlandia
Finlandia sangat terintegrasi dalam ekonomi global dan perdagangan internasional. Finlandia juga dikenal sebagai negara egalitarian, dengan menempatkan penghormatan kepada hak-hak individu, kesetaraan gender, serta perlindungan terhadap anak-anak pada level tertinggi.
5. Jerman
Meski memiliki kebijakan yang dinilai progresif dalam mengurangi ketimpangan ekonomi, Jerman ternyata masih kesulitan untuk mengatur keseimbangan pendapatan penduduknya. Jerman merupakan negara dengan ketidakseimbangan pendapatan terbesar di Uni Eropa.
Simak video menarik di bawah ini:
Norwegia
4. Norwegia
Meskipun terjadi ketidakstabilan pasar yang meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir, Norwegia menggunakan sistem perpajakan untuk mengurangi koefisien Gini, dari 0,45 menjadi 0,27. Alhasil, ini pun membuat Norwegia masuk di peringkat sepuluh besar daftar yang dirilis Oxfam.
3. Denmark
Denmark memiliki skor yang tinggi pada tiga indikator yang dinilai. Meski begitu, pemerintah Denmark sedang berupaya untuk mengimplementasi kebijakan baru, karena cara yang selama ini dilakukan dinilai malah meningkatkan kesenjangan dalam negara.
2. Belgia
Negara ini diidentifikasi oleh Oxfam dan lembaga lain memiliki peran yang signifikan sebagai yurisdiksi pajak perusahaan. Penduduk disini juga memiliki kesejahteraan sosial yang baik.
1. Swedia
Swedia mampu menduduki peringkat pertama dengan skor paling tinggi. Di negara ini, sistem perpajakannya dinilai paling progresid di dunia. Swedia juga memiliki kebijakan tenaga kerja serta perlindungan terhadap tenaga kerja wanita yang baik.
Advertisement