Bappenas Gelar Konferensi Internasional soal Pembangunan di RI

Indonesia Development Forum (IDF) 2017 merupakan konferensi internasional tahunan pertama yang digagas untuk merintis forum tukar gagasan.

oleh Septian Deny diperbarui 24 Jul 2017, 21:43 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2017, 21:43 WIB
Bambang Brodjonegoro
Indonesia Development Forum (IDF) 2017 merupakan konferensi internasional tahunan pertama yang digagas untuk merintis forum tukar gagasan,pengalaman, dan inisiatif terobosan bagi pemangku kepentingan untuk atasi tantangan pembangunan di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas akan menggelar konferensi internasional dalam rangka mengatasi tantangan pembangunan di Indonesia. Konferensi bernama Indonesia Development Forum (IDF) 2017 ini akan berlangsung pada 9-10 Agustus 2017 di Jakarta. ‎‎‎

‎Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyatakan IDF 2017 merupakan konferensi internasional tahunan pertama yang digagas untuk merintis forum pertukaran gagasan, pengalaman, dan inisiatif terobosan bagi pemangku kepentingan dalam mengatasi tantangan pembangunan di Indonesia. IDF 2017 merupakan kerja sama antara Bappenas dengan Pemerintah Australia melalui program Knowledge Sector Initiative (KSI).

Dia menjelaskan tema IDF tahun ini yaitu Memerangi Ketimpangan untuk Pertumbuhan yang Lebih Baik (Fighting Inequality for Better Growth). Hal ini merupakan tindak lanjut atas arahan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas di Istana Bogor, Jawa Barat, 31 Januari 2017 lalu.

Bambang menuturkan, tindak lanjut pembahasan selama pelaksanaan Indonesia Development Forum 2017 akan menjadi masukan penting dalam penyusunan perencanaan pembangunan nasional 2019 yang menekankan keterlibatan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya.

"Mengatasi tantangan tersebut, bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, tapi juga seluruh elemen masyarakat. Pemerintah tidak bisa menyelesaikan semua persoalan ketimpangan di berbagai daerah dengan satu kebijakan saja," ujar dia dalam keterangan tertulis dalam di Jakarta, Senin (24/7/2017).

Selain itu, pada Senin pekan ini Kementerian PPN/Bappenas juga mengumumkan 44 pemenang karya ilmiah dari total 555 abstrak dan makalah yang telah diterima melalui proses Call for Papers seputar persoalan ketimpangan di Indonesia. Pemenang karya tersebut akan menyampaikan hasil pemikirannya bersama sama dengan para ahli ketimpangan dunia dalam acara IDF 2017‎.

Seleksi 44 karya ilmiah terbaik dari 555 naskah yang diterima melibatkan 17 penilai dari beragam bidang kepakaran yang berasal dari berbagai kalangan, baik dari kementerian/lembaga, universitas, lembaga penelitian, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan lembaga mitra pembangunan.

Tingginya angka partisipasi pengiriman karya ilmiah menunjukkan besarnya perhatian berbagai kalangan dalam menyampaikan sumbangsih untuk mencari jalan keluar terbaik dalam menghadapi kompleksitas persoalan ketimpangan pembangunan di Indonesia.

Hasil-hasil pemikiran multi-perspektif dan inter-disipliner yang didasarkan pada bukti, praktik cerdas, dan riset berkualitas menjadi masukan berharga bagi Bappenas sebagai institusi perencanaan pembangunan nasional dalam penyusunan kebijakan yang inklusif, adil, dan berkelanjutan.

Penilaian yang dilakukan berhasil menyaring karya tulis terbaik dengan latar belakang yang beragam meliputi pemerintahan, universitas dalam dan luar negeri, serta lembaga penelitian di berbagai pelosok Indonesia dan negara lain diantaranya Australia, Jepang, Malaysia, Jerman, Belanda dan Denmark. Kriteria yang digunakan dalam penilaian meliputi: relevansi; metodologi; originalitas; daya terap (applicability); dan faktor penunjang lain.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya