Menteri Rini Ingin Ekonomi Selatan Jawa Tak Kalah dari Pantura

Menteri Rini menginventarisasi aset-aset BUMN yang ada di sepanjang jalur Pantai Selatan Jawa

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 01 Agu 2017, 15:00 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2017, 15:00 WIB
Tingkatkan Pelayanan Kesehatan, BUMN Bentuk Holding Rumah Sakit
Menteri BUMN Rini Soemarno memberi sambutan saat menghadiri perjanjian kerjasama di Jakarta, Selasa (20/6). Rini menekankan, kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing perusahaan Indonesia, khususnya BUMN. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Tasikmalaya Menteri BUMN Rini Soemarno tengah menginventarisasi aset-aset BUMN yang ada di sepanjang jalur Pantai Selatan Pulau Jawa.

Hal ini dilakukan demi menjadikan kawasan selatan Jawa tingkat ekonominya tidak kalah dengan pantai utara Jawa, karena tugas BUMN adalah agen pengembangan atau agent of development.

"Saya melihat Jawa Barat bagian selatan ini pertumbuhan ekonominya kalah cepat dibandingkan dengan yang utara. Oleh karenanya, saya sedang cari pola-pola apa yang bisa meningkatkan perekonomian di sini," kata Rini kepada Liputan6.com di Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (1/8/2017).

Salah satu lokasi yang dikunjungi Rini adalah perkebunan karet yang berlokasi di pinggiran Pantai Cijeruk Indah. Perkebunan karet ini milik PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero).

Bagi Rini, aset yang dimiliki PTPN VIII ini cukup prospektif untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata. Saat ini, Pantai Cijeruk Indah sudah menjadi kawasan yang sering dikunjungi warga lokal.

Keindahan pantai ini adalah adanya muara sungai sekitar yang mengalir langsung ke laut. Selain itu, ombak di pantai ini juga menantang untuk olahraga air, seperti surfing.

"Wisata adalah salah satunya. Tadi saya ngobrol sama warga, kalau ternyata sudah ada turis dari Swiss dan negara lain yang sudah surfing di sini, saya saja juga baru tahu," terangnya.

Di kesempatan itu, Rini juga sempat membelikan suvenir berupa baju khas Pantai Cijeruk untuk pejabat Kementerian BUMN dan direksi BUMN.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya