RI Ekspor Bawang Merah ke 5 Negara Tetangga

Beberapa daerah menjadi tumpuan bawang merah nasional semisal di Padang, Tapin, Bima, Maros, dan Enrekang.

oleh Fajar Eko Nugroho diperbarui 20 Agu 2017, 06:24 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2017, 06:24 WIB
Mentan Amran Lepas 12 Kontainer Berisi 300 Ton Bawang Merah Ke Thailand. (Fajar Eko/Liputan6.com)
Mentan Amran Lepas 12 Kontainer Berisi 300 Ton Bawang Merah Ke Thailand. (Fajar Eko/Liputan6.com)

 

Liputan6.com, Brebes - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman Menyatakan, Indonesia akan mengekspor bawang merah 5.600 ton ke sejumlah negara pada semester II 217 ini. Negara-negara yang bakal dimasuki bawang merah dari RI adalah Malaysia, Singapura, Timor Leste, Vietnam, dan Thailand.

"Jadi tahun ini kita mampu membalikkan keadaan dari importir menjadi eksportir bawang merah. Setelah bawang, kita akan mengekspor komoditas lain seperti bawang putih," ucap Andi Amran Sulaiman seperti ditulis Minggu (20/8/2017).

Amran melanjutkan, jika ekspor bawang merah akan dilakukan beberapa periode dari Agustus hingga Oktober atau sebelum musim penghujan turun.

"Nanti panen raya bawang merah mungkin jatuh di bulan Desember. Makanya kita genjot terus sekarang untuk ekspor, karena stok melimpah dan banyak permintaan dari luar," ungkapnya.

Pada 2014, Indonesia impor 72.000 ton. Satu tahun kemudian jumlah impor berkurang menjadi 15.000 ton. Untuk 2016, Indonesia sama sekali tidak melakukan impor. Sedangkan pada tahun ini RI justru ekspor.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan mengatakan, Indonesia baru bisa ekspor pada 2017 ini karena alasan cuaca.

"Pada 2015 kita impor karena produksi tidak bagus, cuaca tidak mendukung. Pada 2016, produksi jelek, namun kita masih bertahan tidak impor. Baru pada 2017, kita membalikan dengan ekspor," ucap Oke Nurwan.

Saat ini, daerah yang sudah berkomitmen untuk memasok barang merah ke luar negeri adalah Brebes.

Oka melanjutkan, saat ini harga bawang merah turun karena karena pasokan atau produksi yang berlimpah. "Ini sudah hal yang lumrah, tapi juga harus ditekan harganya jangan sampai anjlok dan merugikan petani," katanya.

Menurut dia, dengan membuka kran ekspor diharapkan harga dapat stabil dan tidak merugikan petani. "Saat ini supply dalam negeri berlimpah. Bawang merah dialirkan melalui ekspor akan menstabilkan harga," tuturnya.

Sementara, Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI), Juwari, menyatakan, selain di Brebes, beberapa daerah menjadi tumpuan produsen bawang merah nasional semisal di Padang, Tapin, Bima, Maros, dan Enrekang.

"Kualitas bawang merah yang diekspor itu tidak sembarangan. Harus merah dan bulat serta besar," ucap Juwari.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya