Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan Bandar Udara Sukabumi ditargetkan akan dimulai pada 2019. Namun demikian, saat ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih mengkaji beberapa lokasi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Kementerian Perhubungan memiliki pilihan untuk menentukan lokasi bandara Sukabumi lebih dekat ke kota.
"Bagaimana pun itu penduduk Kabupaten Sukabumi dan Kota Sukabumi ini kurang lebih hampir 3 juta orang. Salah satu kelayakan pembangunan bandara itu adalah dekat dengan masyarakat. Hal lain yang dipertimbangkan adalah kecepatan angin dan kondisi lingkungan sekitarnya," jelas dia dalam keterangan tertulis, Kamis (31/8/2017).
Advertisement
Baca Juga
Lebih lanjut, Budi Karya menambahkan, Kementerian Perhubungan akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat supaya pembebasan tanahnya diselesaikan.
Ia menuturkan, Pemerintah Pusat akan menyediakan dana-dana kontribusi. Adapun tahapan pembangunannya, pada 2018 akan menyelesaikan pembebasan tanah.
"Dan diharapkan tahun 2019 akan mulai dibangun dan paling lambat awal tahun 2020 bisa beroperasi," tegas Mantan Dirut Angkasa Pura II itu.
Budi berharap pembangunan bandara Sukabumi dapat meningkatkan roda perekonomian masyarakat, khususnya yang ada di Kabupaten dan Kota Sukabumi serta masyarakat sekitarnya. (Yas)
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:
2 Bandara RI Masuk Peringkat Dunia
Sebelumnya, dua bandara di Indonesia, yakni Bandara Supadio, Pontianak, dan Bandara Sultan Thaha, Jambi, berhasil menempati peringkat 1 dunia di masing-masing kategori pada survei Airport Service Quality (ASQ) Quarter II/2017.
Peringkat ini diberikan Airport Council International (ACI) yang merupakan organisasi independen beranggotakan sebanyak 592 perusahaan yang mengoperasikan 1.853 bandara di 173 negara.
“Pencapaian Bandara Supadio, Sultan Thaha, dan Raja Haji Fisabilillah merupakan hasil dari kerja keras seluruh tim Angkasa Pura II untuk memberikan pelayanan terbaik bagi penumpang pesawat dan pelanggan Bandara pada umumnya," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) MuhammadAwaluddin, Jumat pada 27 Juli 2017.
Dia mengatakan, Airport Council International melalui survei ASQ ini mendorong agar Bandara-bandara di dunia dapat secara konsisten memberikan pelayanan terbaik.
Survei ASQ menjadi tolok ukur dalam industri kebandarudaraan global. Survei ini menilai tingkat kepuasan penumpang pesawat pada 34 area pelayanan termasuk kategori utama seperti akses, check-in, keamanan, fasilitas bandara, ketersediaan tenant makanan dan minuman, dan sebagainya.
Hasil survei ASQ periode April – Mei 2017 menyatakan, Bandara Supadio adalah bandara terbaik atau Peringkat 1 dari 80 negara yang mengikuti ASQ pada Kuartal II/2017 untuk kategori bandara berkapasitas 2 – 5 juta penumpang.
Sementara Bandara Sultan Thaha, Jambi, berhasil menjadi yang terbaik untuk kategori bandara berkapasitas di bawah 2 juta penumpang. Di samping dua bandara tersebut, Bandara Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang) juga berhasil mencatatkan pencapaian yang baik, yaitu berada di Peringkat 2 untuk kategori bandara berkapasitas di bawah 2 juta penumpang.
Advertisement