Liputan6.com, Jakarta Krisis ekonomi bisa terjadi kapan saja. Tentunya kondisi krisis ekonomi akan membuat banyak orang khawatir, terutama bagi mereka yang menjalankan bisnis.
Hal ini kemudian akan membuat orang-orang memutar otak tentang pengelolaan uang agar tak merugi saat krisis ekonomi sedang menghampiri.
Nah, berikut ini beberapa tips yang bisa digunakan untuk dapat mengelola keuangan saat ekonomi sedang mengalami krisis, seperti mengutip cermati.com.
Advertisement
Baca Juga
1. Membuat Daftar Kebutuhan Prioritas
Hal yang harus Anda lakukan pertama kali saat kondisi ekonomi sedang mengalami krisis adalah membuat daftar kebutuhan prioritas. Tentukan terlebih dahulu mana kebutuhan yang penting dan utama. Jangan menghabiskan uang Anda untuk hal-hal yang tidak penting.
Dalam kondisi krisis seperti ini, jalan satu-satunya yang tepat adalah dengan melakukan penghematan. Yang dimaksud penghematan di sini adalah Anda harus lebih teliti dalam mengeluarkan uang untuk kebutuhan sehari-hari.
Tundalah keinginan-keinginan yang tidak penting. Penuhilah kebutuhan-kebutuhan yang Anda masukkan ke dalam daftar prioritas.
2. Lunasi Utang Segera Sebelum Krisis Makin Parah
Karena kondisi ekonomi yang sedang krisis, akan lebih baik jika Anda segera melunasi segala utang-utang yang dimiliki. Apalagi jika utang tersebut merupakan utang kartu kredit.
Bila tak segera Anda lunasi, tentu saja akan membuat bunga makin bertambah banyak. Bunga kartu kredit akan semakin besar kalau Anda segera tak melunasinya.
Â
Â
3. Alokasikan Uang dalam Bentuk Investasi
Cara lainnya yang bisa Anda lakukan adalah dengan mengalokasikan tabungan dalam bentuk investasi yang tahan krisis. Idealnya, akan lebih baik jika Anda menggunakan prinsip berinvestasi tidak ke satu keranjang.
Sebab hal tersebut akan sangat berisiko. Jika Anda tak pandai mendiversifikasikan dana ke dalam beberapa bentuk investasi, tentunya akan membuat resiko investasi semakin besar.
4. Batasi Pengeluaran
Karena kondisi ekonomi yang sedang krisis, ada baiknya untuk mengurangi pengeluaran setiap bulannya. Tak perlu memangkas sepenuhnya. Sebab hal tersebut merupakan hal yang sulit dilakukan.
Anda hanya perlu mengurangi pengeluaran sehari-hari. Misalnya, Anda berlangganan TV kabel. Jika merasa hal tersebut tak terlalu diperlukan, mengapa tak mencoba untuk memberhentikan berlangganan TV kabel Anda. Lebih baik nikmati saluran TV gratis dibandingkan dengan TV kabel yang belum tentu terlalu penting.
Anda bisa mengalokasikan biaya tersebut untuk ditabung ataupun hal-hal lainnya yang lebih bermanfaat.
5. Miliki Banyak Uang dalam Bentuk Tunai
Meski kondisi ekonomi sedang memburuk, masih banyak kesempatan baik yang bisa Anda manfaatkan jika memang jeli melihatnya. Salah satunya adalah dengan memperbanyak dana cash.
Hal ini dikarenakan saat kondisi sedang krisis, beberapa aset berharga biasanya dijual dengan harga yang lebih murah karena kondisi orang-orang yang memang membutuhkan uang.
Dengan begitu, membuat banyak orang menjual aset-aset mereka dengan harga yang miring. Kesempatan ini bisa Anda manfaatkan untuk memiliki aset produktif dengan harga yang murah.
6. Pilih Jasa Keuangan yang Tepat
Ketika memutuskan untuk menggunakan jasa dari institusi keuangan, Anda harus berhati-hati agar mengatisipasi kerugian yang bisa saja terjadi. Hal pertama yang perlu dipastikan adalah perusahaan jasa keuangan yang digunakan benar-benar dalam kondisi yang sehat.
Yang dimaksud sehat di sini adalah institusi dalam keadaan untung dan tidak sedang mengalami kerugian. Untuk mengetahui dengan jelas, Anda bisa menanyakan informasi ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait insitusi keuangan yang digunakan.
Terapkan Gaya Hidup Hemat
Ketika kondisi ekonomi sedang krisis, jalan terbaik yang harus Anda lakukan adalah dengan menerapkan gaya hidup hemat. Ganti pola hidup konsumtif Anda sehari-harinya. Lakukan penghematan dan pemangkasan agar nantinya tidak mengalami kerugian ke depannya.
Advertisement