Pengusaha Bantah Mal Sepi Pengunjung

Jumlah kunjungan mal diklaim masih normal, baik saat hari kerja maupun ketika akhir pekan.

oleh Septian Deny diperbarui 20 Sep 2017, 14:00 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2017, 14:00 WIB
Hari Pertama Jakarta Midnight Sale 2017 Diserbu Pembeli
Calon pembeli memilih tas di salah satu toko saat Jakarta "Midnight Sale" di Mall Senayan City, Jakarta, Jumat (16/6). Belanja Tengah Malam atau Midnight Sale yang menjadi program tahunan Festival Jakarta Great Sale 2017. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) membantah jika jumlah kunjungan masyarakat ke pusat belanja atau mal mengalami penurunan. Saat ini jumlah kunjungan mal masih normal, baik saat hari kerja maupun ketika akhir pekan.

Ketua APPBI DKI Jakarta Ellen Hidayat mengatakan, penutupan gerai seperti yang dilakukan oleh Matahari bukan berarti mal mulai ditinggalkan oleh pengunjungnya. Menurut dia, bahkan banyak retail yang mengantre untuk masuk agar bisa berjualan di dalam mal.

"Matahari itu masalah B to B (business to business), tapi bukan berarti tutupnya gerai Matahari itu menjadi pertanda tidak baik. Di sisi lain banyak retailer baru yang mulai merambah ke mal, ada yang masuk daftar antrean," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Rabu (20/9/2017).

Ellen mengungkapkan, meski daya beli masyarakat tengah menurun, jumlah kunjungan ke mal masih normal. Sedangkan penurunan penjualan yang dialami oleh ritel tertentu tidak berlaku bagi ritel di kategori lain.

"Memang sudah sekian lama ini daya beli menurun, tapi traffic pusat belanja masih normal. Kalau ada tenant yang bilang penjualannya turun, dia kategorinya apa," kata dia.

Dia mencontohkan, saat ini ritel untuk kategori fesyen memang tengah mengalami penurunan penjualan. Namun ritel kategori lain seperti elektronik serta makanan dan minuman masih memiliki penjualan yang tinggi.

"Kalau misalnya dia kategori fesyen iya mungkin ada penurunan. Tapi ada juga yang penjualannya tetap bagus, seperti elektronik. Ponsel masih kencang (penjualannya)," jelas dia.

Selain itu, kata Ellen, sejauh ini belum ada laporan pusat belanja atau mal tutup akibat sepinya pengunjung. Hanya saja, pengelola mal mulai mengatur ulang komposisi tenant di dalam malnya agar lebih menarik bagi pengunjung.
‎
‎"Sejauh ini tidak ada pusat belanja atau mal di DKI yang tutup atau beralih fungsi. Tapi mereka mulai mengatur ulang tenantnya," tandas dia.

Matahari Tutup Gerai

PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) akan menutup dua gerai di Pasaraya Blok M dan Manggarai pada akhir September 2017.

Sekretaris Perusahaan PT Matahari Department Store Tbk Miranti Hadisusilo menuturkan, penutupan dua gerai itu lantaran kinerja gerai yang belum sesuai target perseroan. Penutupan gerai di Blok M dan Manggarai dilakukan pada akhir September 2017.

"Matahari Department Store Pasaraya Blok M dan Manggarai akan tutup per akhir bulan September. Ini karena kinerja mal yang sepi sehingga akibatkan kinerja kedua gerai tidak sesuai target manajemen," ujar Miranti saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menuturkan, jumlah pengunjung yang tak sesuai target membuat kinerja dua gerai tersebut tidak sesuai target penjualan. Seperti diketahui, gerai Matahari di Pasaraya baru dibuka pada 2015.

Hingga kini, PT Matahari Department Store Tbk memiliki 157 gerai. Miranti menuturkan, pihaknya akan membuka 1-3 gerai lagi hingga akhir tahun. "Kami akan buka gerai lagi satu di Jawa dan dua di luar Jawa," kata Miranti.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya