Kemenhub Kebut Pembangunan Jalur Ganda Lintas Selatan Jawa

Pembangunan jalur lintas ganda selatan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas lintas perjalanan kereta api dan kurangi waktu tempuh.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 26 Okt 2017, 14:33 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2017, 14:33 WIB
20170113-Proyek-Rel-Ganda-Jakarta-GMS
Kereta milintas di dekat proyek pembangunan jalur dua rel ganda atau double-double track (DDT) Manggarai-Cikarang, Jakarta, Jumat (13/1). Menhub mengungkapkan, kendala proyek DDT ini adalah administrasi pembebasan lahan. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengaku akan meningkatkan kecepatannya dalam menyelesaikan proyek jalur double track atau dua jalur kereta api lintas selatan Pulau Jawa.

Direktur Prasarana Perkeretaapian Zulfikri mengatakan pembangunan jalur ganda lintas selatan Jawa bertujuan untuk meningkatkan kapasitas lintas perjalanan KA dan mengurangi waktu tempuh perjalanan kereta api karena pada beberapa segmen masih satu jalur (single track).

"Di samping itu pembangunan jalur ganda akan mengurangi kemacetan lalu lintas jalan raya; meningkatkan pelayanan, aksesibilitas dan mobilitas orang dan barang antarkabupaten, antar kota maupun antar provinsi serta meningkatkan keselamatan perjalanan KA," kata Zulfikri di Jakarta, Kamis (26/10/2017).

Adapun pembangunan jalur ganda lintas selatan ini dibagi menjadi beberapa segmen, yaitu segmen Cirebon – Kroya, Kroya – Kutoarjo, Kutoarjo – Solo, Solo – Kedung Banteng, Kedungbanteng – Madiun, Madiun – Jombang dan Jombang – Wonokromo. Jalur KA yang terbentang antara Cirebon – Surabaya melalui lintas Selatan ini sepanjang kurang lebih 620 Km.

Untuk segmen Kutoarjo–Solo sendiri sudah jalur ganda dan sudah dioperasikan sejak tahun 2007 lalu. Kemudian pada segmen Cirebon – Kroya, sedang diselesaikan pembangunan jalur ganda lintas Purwokerto – Kroya dengan kemajuan pembangunan per awal Oktober 2017 telah mencapai 54,9 persen. Sedangkan lintas Cirebon – Purwokerto sudah jalur ganda.

Zulfikri menuturkan, ada yang istimewa pada pembangunan jalur ganda di lintas Purwokerto – Kroya ini. Karena pemerintah pada lintas ini untuk pertama kalinya akan membangun dua terowongan baru untuk merevitalisasi terowongan lama yang merupakan peninggalan zaman Kolonialisme Belanda.

"Kedua terowongan tersebut terletak di daerah Notog dan Kebasen, Banyumas, atau biasa disebut terowongan Notog dan terowongan Kebasen," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

Selanjutnya

Pembangunan pada segmen Kroya – Kutoarjo dibagi menjadi dua yaitu pembangunan jalur ganda lintas Kroya–Kebumen dan pembangunan jalur ganda lintas Kebumen–Kutoarjo, pada segmen ini pembangunan fisik baru saja dimulai.

Demikian juga segmen Solo–Kedungbanteng dan segmen Kedungbanteng – Madiun pembangunan fisik juga baru pada tahap awal. Sedangkan pada segmen Madiun – Jombang progres pembangunan telah mencapai 60,6 persen.

Kemudian terakhir segmen Jombang – Wonokromo, pembangunan direncanakan akan dimulai pada awal 2018. Semua segmen pekerjaan pada pembangunan Jalur Ganda Lintas Selatan dikerjakan melalui kontrak multiyears.

Pemerintah dalam menyelesaikan pembangunan Jalur Ganda Lintas Selatan menggunakan pembiayaan melalui APBN dan skema SBSN. Keseluruhan pembangunan Jalur Ganda Lintas Selatan ini diharapkan dapat diselesaikan pada akhir tahun 2019 untuk kemudian pada awal tahun 2020 Jalur Ganda Lintas Selatan sudah dapat beroperasi secara penuh dari Jakarta hingga Surabaya.(Yas)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya