Liputan6.com, Jakarta Macet seakan menjadi hal yang tak mungkin terhindarkan bagi pengguna jalan di Ibu Kota Jakarta. Kemacetan ini mempengaruhi kehidupan sosial hingga ekonomi masyarakat.
Survei perusahaan penyedia transportasi online, Uber, menemukan beberapa fakta tentang dampak kemacetan dan parkir di Jakarta.
Consumer Communications Lead Uber Chatrine Siswoyo dalam keterangannya, Kamis (26/10/2017) menyebutkan, survei melibatkan sekitar lebih dari 1.000 responden di Jakarta.
Advertisement
Apa saja penemuan Uber tentang kemacetan di Jakarta, berikut ulasannya:
1. Pemilik mobil di Jakarta mengaku kerepotan karena tiga hal ini, yakni kemacetan, kesulitan mencari parkir, dan biaya parkir.
Survei tertinggi yang dikeluhkan masyarakat terkait kemacetan (84 persen). Baru kemudian diikuti kesulitan mencari parkir (60 persen) dan biaya parkir yang tinggi (45 persen).
2. Rata-rata warga Jakarta menghabiskan waktu 1 jam 8 menit terjebak macet setiap harinya.
Ini sama dengan waktu yang dapat digunakan untuk menonton satu episode acara kesukaan Anda setiap hari.
3. Terjebak macet hanya salah satu masalah yang terdapat di kota-kota yang berkembang. Mencari dan membayar parkir adalah masalah lainnya.
Pemilik mobil di Jakarta rata-rata menghabiskan waktu 21 menit setiap harinya untuk mencari parkir. Sama dengan waktu yang Anda butuhkan untuk berolahraga membakar 130 kalori setiap harinya.
4. Sebanyak 74 persen warga Jakarta ketinggalan atau datang sangat terlambat ke acara-acara pentingn karena macet.
5. Lima acara yang sering terlewat akibat terlalu lama mencari parkir, yakni pernikahan (54 persen), janji dengan dokter (36 persen), wawancara pekerjaan (27 persen), acara duka (26 persen) dan konser (22 persen).
Tonton Video Pilihan Ini: