Pesan Bos Crown Group Sebelum Beli Properti

Berbagai hal perlu diperhitungkan sebelum berinvestasi properti terutama di Australia.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 30 Okt 2017, 06:15 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2017, 06:15 WIB
(Foto: Liputan6.com/Achmad Dwi)
CEO Crown Group Iwan Sunito

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai hal perlu diperhitungkan sebelum berinventasi properti khususnya di Australia. Perhitungan yang matang perlu dilakukan supaya investor tak merugi.

CEO Crown Group Iwan Sunito mengatakan, untuk investasi properti di Australia perlu melihat rekam jejak (track record) daripada pengembang. Track record berkaitan erat dengan kualitas properti yang ditawarkan.

"Cari orang yang punya track record, jangan karena lihat gambarnya bagus, pengalamannya ada enggak. Sudah berapa tahun di Australia? Kalau baru-baru kadang-kadang bisa enggak. Kita lihat gedung sebelumnya, itu menentukan bagaimana orang bisa apa enggak," kata dia di Sydney, Australia seperti ditulis Senin (30/10/2017).

Kemudian, dia meminta investor melihat lokasi dari properti. Beberapa acuan lokasi yang menarik yakni, dekat atau tidaknya sarana pendidikan.

"Student, universitas pasti banyak student yang mau. Student kan yang kaya orang tuanya, punya orang tuanya," jelas dia.

Lebih lanjut, Iwan menjelaskan, investasi di Australia memiliki beberapa keuntungan. Di antaranya, Australia memiliki lokasi yang strategis yaitu berdekatan dengan Asia yang menjadi sumber pertumbuhan dunia.

"75 persen dari middle income rising di Asia sekarang, inilah kekuatan Australia," ujar dia.

Tak hanya itu, keuntungan beli properti di Australia ialah cukup membayar uang muka 10 persen. Sisanya, baru dibayarkan setelah bangunan selesai.

Sejalan itu, Australia menawarkan imbal hasil sekitar 4 persen per tahun. Iwan mengatakan, tingkat kekosongan hanya sekitar 2 persen sehingga, permintaan akan properti begitu menarik.

"Kekosongan apartemen di Sydney 2 persen doang. Jadi nggak cukup apartementnya. Di sewain any day," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya