Terungkap, Ini Lahan Pekerjaan yang Tak Bakal Diambil Robot

CEO perusahaan software Autodesk Andrew Anagnost percaya ada lahan pekerjaan yang tak akan diambil robot.

oleh Vina A Muliana diperbarui 07 Nov 2017, 04:30 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2017, 04:30 WIB
ROSS
Ternyata, selain pekerja seks komersial, robot dengan kecerdasan buatan juga mulai mengambil peran sebagai ahli hukum. (Sumber techinsider.io)

Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan robot di tempat kerja akan menjadi salah satu cara yang bakal banyak digunakan oleh perusahaan. Tak ayal, langkah ini pun banyak memicu kontroversi karena dianggap akan menghilangkan banyak lapangan kerja.

Namun, CEO perusahaan perangkat lunak (software) Autodesk Andrew Anagnost justru memiliki pemahaman yang berbeda. Menurut dia, meski nanti robot bisa mengambil alih, akan tetap ada lapangan pekerjaan yang memerlukan kemampuan manusia.

"Tidak diragukan lagi robot memang bisa mengambil alih beberapa lapangan pekerjaan, tapi kita harus fokus pada lapangan pekerjaan yang bisa memberi kesempatan lebih," tutur Andrew seperti dilansir dari CNBC, Selasa (6/11/2017).

Oleh karena itu, Andrew percaya bahwa pekerjaan yang berhubungan dengan membangun, programming, dan merawat robot akan terus ada. Pekerja yang memiliki kemampuan ini dengan sangat baik akan banyak dicari di masa depan.

Untuk mengatasi masalah ini, Andrew juga menganjurkan perusahaan untuk melatih karyawannya untuk bisa bekerja dan memiliki kemampuan lain yang turut serta dengan kemajuan teknologi.

Isu mengenai diambil alihnya pekerjaan manusia dengan robot memang sudah menjadi pembicaraan serius di kalangan pengusaha dan pemangku kepentingan.

Selanjutnya

Beberapa bulan lalu Mantan Bos Citigroup, Vikram Pandit, mengatakan teknologi yang makin berkembang akan menjadi ancaman tersendiri bagi para pekerja di dunia perbankan. Dalam lima tahun yang akan datang, ia memprediksi 30 persen pekerjaan di bank bisa menghilang.

Dalam wawancara dengan Bloomberg, pria 60 tahun ini mengatakan ancaman terbesar teknologi datang dari kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan robot. Dua teknologi ini akan menggantikan sumber daya manusia yang bekerja di belakang layar.

"Saya melihat dunia perbankan beralih dari lembaga keuangan besar ke perusahaan yang sedikit lebih terdesentralisasi," tuturnya seperti dilansir dari Bloomberg.

Prediksi Pandit ternyata sama dengan riset yang dikeluarkan Citigroup pada Maret lalu. Dalam laporan tersebut, diperkirakan 30 persen pekerjaan perbankan akan hilang selama satu dekade mendatang. Perusahaan perbankan juga akan semakin banyak menggunakan kinerja robot untuk melakukan berbagai pekerjaan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya