Dorong Belanja Online, Proyek Palapa Ring Harus Dipercepat

Percepatan pengembangan infrastruktur internet di Indonesia sudah selayaknya didorong untuk meningkatkan daya saing nasional.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 08 Nov 2017, 10:45 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2017, 10:45 WIB
Proyek Palapa Ring Mulai Beroperasi Akhir 2018
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, menyatakan Palapa Ring akan mulai beroperasi pada akhir 2018 (Foto: Ist)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah saat ini tengah mengerjakan proyek infrastruktur telekomunikasi ke seluruh wilayah Indonesia. Proyek yang dinamakan Palapa Ring ini, akan menyambungkan seluruh wilayah Indoensia dengan kabel fiber optik.

Pemimpin Asosiasi Jasa Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), Joseph Lembayung, menilai proyek ini harus dikebut oleh pemerintah demi mendorong ekonomi masyarakat di daerah.

Jika proyek ini rampung, masyarakat daerah bisa melakukan belanja online layaknya masyarakat di perkotaan. Dengan begitu, ekonomi akan tumbuh secara masif.

“Kita lihat dewasa ini bisnis jual-beli baik barang maupun jasa online bisa dilakukan dari rumah,” ujar dia dalam keterangannya, Rabu (8/11/2017).

Menurut data APJII, saat ini penetrasi infrastruktur pita lebar akses jaringan internet kecepatan tinggi yang bergerak (mobile broadband) jaringan 4G secara nasional telah menjangkau 57,97 persen kabupaten dan kota.

Sementara, untuk infrastruktur pita lebar jaringan internet kecepatan tinggi yang tetap (fixed broadband) hingga akhir 2015 secara nasional baru menjangkau 400 kabupaten dan kota.

Dari data itu, lebih spesifik lagi, 62,35 persen pengguna internet di Indonesia lebih sering mengakses internet di rumah dibandingkan di tempat umum atau kantor.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Tingkatkan daya saing

Sementara itu, praktisi dan pengamat informasi, komunikasi, dan teknologi, Hermawan Sutanto, juga menilai percepatan pengembangan infrastruktur internet di Indonesia sudah selayaknya didorong untuk meningkatkan daya saing nasional.

“Sebagai perbandingan, kecepatan rata-rata internet di Indonesia adalah 6,4 Mbps, masih jauh dari kecepatan pita lebar di Korea yang memimpin dengan 26,3 Mbps. Ini memperlihatkan daya saing kita masih di bawah Korea,” tuturnya.

Menurut dia, jika kecepatan data internet bertambah, manfaat positif akan sangat dirasakan tidak hanya di sektor ekonomi melainkan juga di sektor pendidikan.

“Pertumbuhan bidang pendidikan juga akan terakselerasi. Warganet di Indonesia bisa mengakses materi-materi pelajaran dan kuliah-kuliah dengan cepat,” tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya