Ngebet Cari Jodoh, CEO Ganteng Ini Buat Sayembara Rp 135 Juta

Iklan sayembara ini ditulis bos tajir ini di blog pribadi miliknya.

oleh Vina A Muliana diperbarui 13 Nov 2017, 22:22 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2017, 22:22 WIB
Ngebet Cari Jodoh, CEO Ganteng Ini Buat Sayembara Rp 135 Juta
Ngebet Cari Jodoh, CEO Ganteng Ini Buat Sayembara Rp 135 Juta

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha dan CEO asal California, Joe Cohen punya cara unik untuk bisa menemukan tambatan hatinya. Bos dari perusahaan startup SelfHacked ini menawarkan hadiah US$ 10 ribu atau Rp 135 juta bagi siapapun yang sukses menjodohkannya dengan wanita idaman.

Dia juga menawarkan US$ 2.000 bagi orang yang bisa mengenalkannya dengan orang lain yang bisa membawanya bertemi dengan pujaan hatinya.

Iklan sayembara ini ditulis Cohen di blog pribadi miliknya. Seperti dilaporkan Odditycentral, Senin (13/11/2017), meski hadiah dari sayembara itu sangat menggiurkan Cohen memiliki sederet syarat yang haris dipenuhi. Mulai dari kriteria pasangan hidup yang ia cari hingga berapa lama ia harus berpacaran dengan sang wanita.

Menurut Cohen, ia harus bisa menjalin hubungan dengan sang wanita selama 4 bulan terlebih dahulu sebelum hubungan itu dikatakan sukses. Ternyata, 4 bulan merupakan waktu yang ia butuhkan untuk mengenal seseorang. Apakah wanita yang dikencaninya tersebut benar-benar peduli padanya atau hanya ingin mencari uangnya saja.

Syarat wanita yang ia idamkan adalah mereka yang memiliki tingkat neurotisme yang rendah, cerdas dan berpikiran terbuka. Cohen juga lebih tertarik pada mereka yang beragama Yahudi.

Jika sang wanita tidak berdomisili di California, ia harus rela pindah bersama Cohen. Pria 30 tahun ini bersedia membayar tiket pesawat hingga membayar biaya hidupnya.

Kriteria calon istri

Dalam tulisan di blognya, Cohen juga mengungkap persayaratan fisik wanita idealnya. Ia suka pada mereka yang belum punya anak, memiliki tinggi badan 175 cm dan berusia antara 20-30 tahun.

Cohen mengalami kesulitan bertemu wanita dalam kehidupan karena dia baru tinggal California bagian Selatan dan tidak memiliki jaringan sosial yang solid.

"Jika Anda bertanya-tanya, kebanyakan wanita bertemu dengan pria melalui lingkaran sosial, sekolah, atau pekerjaan. Masalahnya, seperti yang saya sebutkan, lingkaran sosial saya di California selatan terbatas, saya tidak bersekolah, dan bukan hal yang etis juga untuk berpacaran dengan karyawan Anda, "tulisnya.

Cohen telah mencoba aplikasi kencan namun hasilnya nihil. Dia juga pernah bertemu seorang wanita di bar, tapi itu tidak mengarah pada hubungan yang serius.

"Saya sudah merombak habis-habisan tempat tinggal saya. Membeli perabotan hingga mobil baru agar saya terlihat keren dan lebih terbuka. Namun akhirnya saya justru menarik tipe wanita yang salah dan tidak saya minati," klaimnya.

Sejauh ini, iklan di website-nya telah dilihat sebanyak tiga ribu kali. Cohen juga mengaku telah menerima lebih dari 400 pesan. Dia menganggap uang US$ 10 ribu yang ditawarkannya sebagai hadiah merupakan investasi yang cocok. Apalagi kalau ia sukses menemukan wanita pujaannya.

Sayembara cari jodoh lainnya

Sayembara ini bukanlah yang pertama kali dilakukan seseorang demi bisa bertemu tambatan hatinya. Ren You, 29 tahun, bersedia memberikan US$ 10 ribu atau sekitar Rp 133 juta bagi siapapun yang bisa mencarikan dia jodoh. Begitulah bunyi pesan lulusan S2 Harvard yang tinggal di Birmingham Alabama dalam website pribadi dateren.com -- 'date Ren' atau 'kencani Ren'-- buatannya.

"Kalau bisa mencarikanku perempuan untuk aku kencani selama minimal 6 bulan, kamu akan aku bayar US$ 10.000. Sederhana saja, seperti kau menjodohkan temanmu, tapi kamu dapat uang banyak," tulis Ren You seperti dikutip Boston Globe.

Ren You, Bankir Tajir Cari Jodoh

Dalam website-nya, pria tajir ini menuliskan deskripsi diri, hobi, dan kesukaan lainnya. Bahkan mem-posting foto yang cukup menarik sebagai petimbangan untuk mengencaninya.

Dia sendiri sadar, bahwa mengiklankan dirinya sendiri untuk membuat sayembara agar dicarikan jodoh adalah sesuatu yang aneh. Tapi ia tak ambil pusing dengan anggapan orang lain.

"Iya, aneh banget. Kamu kerja 12 jam sehari. Apa yang akan kau lakukan untuk menghabiskan sisa waktu? Mungkin tidak dengan duduk di bersantai di bar. Cara ini lebih seru buatku, karena aku telah melewati berbagai kencan yang melelahkan dan tak satu pun pas untukku," tulis dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya