Perkembangan Reformasi Pajak Bikin Dolar AS Menguat

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak kisaran 13.576 per dolar AS hingga 13.584 per dolar AS.

oleh Arthur Gideon diperbarui 20 Des 2017, 13:19 WIB
Diterbitkan 20 Des 2017, 13:19 WIB
Rupiah Menguat Tipis atas Dolar
Petugas bank menghitung uang dollar AS di Jakarta, Jumat (20/10). Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) masih belum beranjak dari level Rp 13.500-an per USD. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak stabil pada perdagangan hari ini. Adanya perkembangan pembicaraan mengenai reformasi perpajakan AS menjadi sentimen positif bagi dolar AS. 

Mengutip Bloommberg, Rabu (20/12/2017), rupiah dibuka di angka 13.584 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.576 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak kisaran 13.576 per dolar AS hingga 13.584 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 0,77 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.579 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.587 per dolar AS.

Dolar AS menguat di Asia pada perdagangan Rabu ini. Penguatan dolar AS karena adanya ekspektasi perbaikan aturan perpajakan AS. Selain itu, kenaikan tajam imbal hasil obligasi Jerman mendorong penguatan euro.

Kenaikan dolar AS terbatas karena banyak pelaku pasar lebih memilih untuk menunggu kebijakan yang akan dikeluarkan oleh bank Sentral Jepang pada Kamis waktu setempat.

Pelaku pasar menduga Bank Sentral Jepang juga akan mengetatkan kebijakan moneter seperti yang dilakukan oleh Bank Sentral AS.

"Pasar berharap akan ada normalisasi kebijakan yang dilakukan oleh Bank Sentral Jepang setelah sebelumnya terus melakukan pelonggaran," jelas analis Nomura, Singapura, Peter Dragicevich.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya