Liputan6.com, New York - Pasangan miliarder Bill Gates dan istrinya Melinda Gates baru saja merilis sebuah surat yang mereka tulis sendiri. Dalam surat tersebut, Bill dan Melinda menjawab 10 pertanyaan paling sulit yang pernah mereka dapat. Salah satu pertanyaannya adalah bagaimana rasanya memiliki harta super banyak dan pengaruh yang besar di dunia.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Melinda Gates mengatakan, harta banyak yang ia dan suaminya miliki sekarang tidaklah adil. Apalagi ketika ia bisa menikmati berbagai kemudahan sementara orang lain masih banyak yang dirundung kesulitan.
Advertisement
Baca Juga
"Tidak, ini tidak adil ketika kami bisa memiliki harta bergitu banyak saat miliaran orang diluar sana justru hanya memiliki kekayaan yang amat sedikit," tutur Melinda seperti dilansir dari CNBC, Rabu (14/2/2018).
Tak ketinggalan, Bill Gates juga turut menanggapi pertanyaan tersebut. Orang terkaya kedua di dunia ini mengatakan, kesenjangan kekayaan yang begitu tinggi di dunia inilah yang membuat dia berusaha keras untuk bisa menolong orang yang kurang beruntung lewat yayasan yang dimiliki.
"Jika Anda merasa kami tidak adil dengan tidak memberikan uang yang kami punya untuk pemerintah, Anda salah besar. Dengan yayasan ini kami justru bisa membantu memperbaiki masalah lewat dengan pendekatan yang berbeda," kata Bill.
Bill menambahkan, adanya yayasan ini dia bisa mengidentifikasi kebutuhan dan masalah penting yang sedang dihadapi di dunia. Setelah itu, yayasan yang dinaunginya tersebut bisa mengambil langkah jangka panjang dalam menghadapi tantangan yang sedang terjadi.
"Dengan adanya yayasan ini kami dapat mengambil pendekatan jangka panjang untuk memecahkan masalah, dan mengelola proyek berisiko tinggi yang biasanya tidak akan dilakukan perusahaan. Jika sebuah pemerintah mencoba sebuah gagasan yang gagal, seseorang tidak melakukan pekerjaan mereka. Padahal jika kita tidak mencoba beberapa ide yang gagal, kita sama saja tidak berusaha," pungkas Bill.
Di tahun 2017, Bill dan Melinda Gates mendonasikan US$ 4,6 miliar untuk yayasannya Melinda Gates Foundation. Yayasan milik pasangan miliarder ini fokus untuk mempebaiki kesehatan masyarakat dunia dan meningkatkan sistem pendidikan di daerah terpencil.
Bill dan Melinda Gates juga mendirikan The Giving Pledge bersama Warren Buffett. Klub amal khusus miliarder ini punya syarat khusus bagi mereka yang mau masuk. Para miliarder harus rela memberikan sebagian besar harta yang dimiliki dan mendonasikannya untuk keperluan sesama.
Lunasi Utang Nigeria ke Jepang
Nigeria sedang berjuang untuk membebaskan warganya dari serangan penyakit polio. Visi besar ini pun mendapat dukungan ekstra dari miliarder dunia Bill Gates dan istrinya, Melinda Gates.
Demi membantu negara Afrika satu ini, pasangan suami istri tersebut mengambil langkah yang tidak biasa. Melalui yayasan Bill and Melinda Gates Foundation, mereka akan melunasi utang Nigeria ke Jepang sebesar US$ 76 juta atau setara Rp 1,01 triliun (kurs US$ 1: Rp 13.338).
Utang tersebut ternyata merupakan pinjaman kemanusiaan untuk pemberantasan penyakit polio. Pinjaman itu tersedia melalui program Overseas Development Assistance (ODA) yang diselenggarakan pemerintah Jepang pada 2014 lalu, khusus untuk menanggulangi wabah polio di seluruh dunia.
Berkat adanya pinjaman, Nigeria mampu mengurangi jumlah warganya yang terserang polio. Kendati demikian, utang ke Jepang terbilang sulit untuk dilunasi mengingat Nigeria masuk ke dalam jajaran negara paling miskin di dunia.
Inilah yang menjadi penyebab Bill Gates dan Melinda Gates rela turun tangan. Dilansir dari Quartz.com, juru bicara dari Gates Foundation mengkonfirmasi kabar tersebut. Yayasannya setuju membayar lunas utang dengan syarat 80 persen warga Nigeria sudah berhasil mendapat vaksin polio.
Meski polio tidak memiliki obat, penyakit ini ternyata bisa dimusnahkan. Tidak seperti penyakit pada umumnya, virus polio tidak bisa hidup dalam hewan dan hanya bisa bertahan dua bulan diluar tubuh manusia. Itulah mengapa vaksinasi terhadap penyakit ini sangat dibutuhkan.
Bantuan Bill dan Melinda Gates pada Nigeria dinilai mampu memberi manfaat yang sangat besar, apalagi ekonomi Nigeria baru pulih dari resesi setelah lebih dari dua dekade. Pemerintah Nigeria juga masih berjuang untuk membayar gaji pekerja sembari menopang defisit anggaran sebanyak US$ 23,9 miliar.
Setelah Nigeria bebas polio, ada dua negara lainnya yang masih dijuluki sebagai “sarang polio” yakni Pakistan dan Afganistan. Peningkatan bantuan dari "Bill and Melinda Gates Foundation" difokuskan ke sana.
“Beberapa orang, terutama belakangan ini, berpikir bahwa dunia semakin buruk. Progres pada polio menjadi pengingat bahwa sesama manusia bisa mencapai sesuatu ketika bahu-membahu,” kata Bill Gates.
“Membantu negara-negara lain melawan kemiskinan dan penyakit membuat dunia lebih stabil dan orang-orang Amerika lebih aman di manapun,” ia menambahkan.
Advertisement