Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat Nilai tukar rupiah bergerak menguat pada Januari 2018 setelah sempat mengalami tekanan pada triwulan IV 2017.
Pada triwulan IV 2017, secara rata-rata harian rupiah melemah sebesar 1,51 persen menjadi Rp13.537 per dolar AS. Namun, rupiah kembali menguat sebesar 1,36 persen menjadi Rp13.378 per dolar AS pada bulan Januari 2018.
"Penguatan ini didorong oleh aliran modal asing yang kembali masuk sejalan dengan persepsi positif investor terhadap perekonomian domestik dan penguatan mata uang kawasan," kata Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo di kantornya, Kamis (15/2/2018).
Advertisement
Baca Juga
Pada awal Februari 2018, meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global khususnya terkait dengan ekspektasi kenaikan FFR yang lebih tinggi dari perkiraan memberikan tekanan pada mata uang global, termasuk rupiah.
Agus mengatakan pada Februari 2018, hingga hari ini, rupiah mengalami pelemahan 0,46 persen. Namun demikian, hari ini tercatat rupiah kembali menguat di level 13.550 atau menguat 0,51 persen dibandingkan hari lalu.
"Bank Indonesia akan terus mewaspadai meningkatnya risiko ketidakpastian pasar keuangan global dan tetap melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar rupiah agar sesuai dengan nilai fundamentalnya dengan tetap menjaga bekerjanya mekanisme pasar," paparnya.Â
Gerak Rupiah Hari Ini
Mengutip Bloomberg, Kamis (15/2/2018), pada perdagangan hari ini rupiah dibuka di angka 13.595 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.629 per dolar AS.
Sejak pagi hingga sore, rupiah bergerak di kisaran 13.545 per dolar AS hingga 13.595 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 0,04 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.570 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.657 per dolar AS.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement