Gedung TOD Bandara Soekarno-Hatta Resmi Beroperasi Mulai Besok

Angkasa Pura II akan meresmikan (soft opening) gedung Transit Oriented Development (TOD) besok (26/2/2018).

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 25 Feb 2018, 14:13 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2018, 14:13 WIB
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero), Muhammad Awaluddin (Dok Foto: Angkasa Pura II)
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero), Muhammad Awaluddin (Dok Foto: Angkasa Pura II)

Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura II (Persero) akan meresmikan (soft opening) gedung Transit Oriented Development (TOD) besok (26/2/2018). Gedung ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang mendukung transfer penumpang dengan shuttle bus gratis ke stasiun Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).

“Kami melihat animo pengguna jasa dan pekerja di bandara dari arah Tangerang begitu besar. Selain memberi kemudahan, konsep yang terintegrasi dengan transportasi lain ini mirip dengan gaya hidup di negara berkembang,” kata Senior Manager of Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta Erwin Revianto dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (25/2/2018).

Data Angkasa Pura II menunjukkan ada lonjakan yang signifikan terhadap area parkir kendaraan roda dua. Sebelumnya sekitar 3.100 persen hari motor, kini meningkat dua kali lipat, rata-rata mencapai 6.200 kendaraan roda dua per hari. Hal itu menjadi bukti kehadiran proyek kawasan transit terpadu atau TOD telah memberikan kemudahan.

TOD berguna untuk mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik yang dapat menunjang transfer penumpang dengan shuttle bus gratis ke stasiun Bandara Soekarno-Hatta.

Setelah melewati masa uji coba area parkir gratis berakhir pada 1 Maret 2018. Untuk penyempurnaan layanan, pengoperasian gedung TOD dapat dinikmati masyarakat pada 26 Februari 2018.

Flow-nya, pengguna jasa yang akan berangkat akan menggunakan tangga eskalator. Sedangkan yang datang menggunakan tangga manual di sisi barat. Untuk pengguna jasa disabilitas, kami telah persiapkan lift,” jelas Erwin.

Gedung TOD dilengkapi berbagai fasilitas, mulai dari signate, ATM center, kios yang berisi berbagai macam makanan minuman, minimarket, musala, toilet, lift, serta dua tangga eskalator dan dua tangga manual.

Area gedung yang bersih dengan luas bangunan mencapai 1.127 meter persegi tersebut, nantinya akan dilengkapi dengan berbagai kebutuhan para pengguna jasa.

“Kami terus mengevaluasi kebutuhan penumpang Angkasa Pura II. Terutama kebutuhan shuttle bus dengan mempertimbangkan waktu sibuk, di mana pada jam sibuk akan ditambah armada shuttle bus. Tentunya dengan menempatkan aparat keamanan di lokasi,” terang Erwin.

Tonton Video Pilihan di Bawah Ini:

AP II Targetkan Layani 119 Juta Penumpang pada 2018

Gedung TOD Bandara Soekarno-Hatta (Dok Foto: PT Angkasa Pura II)
Gedung TOD Bandara Soekarno-Hatta (Dok Foto: PT Angkasa Pura II)

PT Angkasa Pura II (Persero) menargetkan melayani penumpang sekitar 119 juta penumpang atau naik 12,9 persen pada 2018 dibanding periode 2017. Dengan pertumbuhan penumpang, diharapkan mendongkrak pendapatan menjadi Rp 9,4 triliun pada 2018.

"Tumbuhnya traffic tersebut ditopang tahun ini kami mulai operasikan dua bandara baru, yaitu Banyuwangi dan Bandara Internasional Jawa Barat," kata Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin dalam keterangan tertulis, Kamis (8/2/2018).

Target tersebut merupakan salah satu langkah transformasi perseroan dalam menuju Angkasa Pura II Giant Dream 2020 yaitu mencapai Global Standard Airport, Invading The Multi Business Portofolio, Alliance Strategically Through Synergy, Net Income Double Digit Growth, dan Two Times Bigger in Top Line Revenue.

Untuk mengakselerasi pertumbuhan tersebut, PT Angkasa Pura II (Persero) telah memformulasikan strategi yaitu Inorganic Business Growth Strategy.

Dari hal itu, akan dilakukan pengembangan portofolio melalui anak perusahaan PT Angkasa Pura Solusi (APS), PT Angkasa Pura Propertindo (APP) dan PT Angkasa Pura Kargo (APK) dengan melakukan akuisisi, kerja sama dan partnership di beberapa portofolio anak usaha.

Selain itu juga melakukan aliansi strategis untuk pengelolaan bandara-bandara dengan pola Kerja sama Operasi (KSO) dan kerja sama pemanfaatan di Bandara FL Tobing Sibolga, Bandara Maimun Saleh Sabang, Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu, Bandara Internasional H.A.S Hanandjoeddin Belitung, Bandara Internasional Radin Inten II di Lampung, dan Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya.

Pada 2018, ketiga anak usaha AP II ditargetkan memberikan pendapatan sebesar Rp 1,7 triliun atau tumbuh 18 persen dari target pendapatan konsolidasi AP II. Untuk PT Angkasa Pura Solusi (APS) pertama sekali akan menjadi 1 Trillion Company.

Rencana investasi yang dilakukan perseroan pada 2018 untuk menunjang program tersebut mencapai Rp 18,8 triliun. Alokasinya, masing-masing untuk peningkatan sisi udara yakni sebesar Rp 7,7 triliun, untuk peningkatan sisi darat (terminal) yakni sebesar Rp 5,4 triliun miliar, dan untuk fasilitas penunjang yakni Rp 5,6 triliun.

Pada 2018, perseroan juga akan menyelesaikan beberapa proyek strategis dalam program Soekarno-Hatta Expansion Project  antara lain Pembangunan Runway ketiga, East Cross Taxiway (ECT), Revitalisasi Terminal 1 dan Terminal 2, Penambahan lintasan Automated People Mover System (APMS).

"Selain Bandara Soekarno-Hatta ada juga pengembangan panjang runway dan runway overlay serta persiapan Banyuwangi sebagai bandara internasional, pengembangan panjang runway dan runway overlay Bandara Pontianak, dan lain-lain," tutur Awaludin. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya