Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menargetkan, tol Trans Jawa dari Jakarta-Surabaya bisa digunakan untuk mudik Lebaran 2018. Sebagian ruas sudah beroperasi dan sebagian dapat dilewati dengan status fungsional.
"Kalau akhir 2018, saya harapkan jalan tol dari Jakarta sampai Surabaya sudah operasional. Tapi untuk mudik, beberapa ruas tol masih fungsional, namun bukan darurat," ungkapnya usai dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (9/3/2018).
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, lebih jauh Basuki mengatakan, pembebasan lahan proyek hampir seluruhnya sudah di atas 90 persen. Dia menjawab, tantangan yang dihadapi adalah masalah percepatan pengerjaan dengan menjaga Standar Operasi Prosedur (SOP) dan kualitas pekerjaan. Dia bilang, kondisi jalan tol yang fungsional akan lebih baik dari tahun lalu, di mana masih dalam kondisi darurat.
"Kita ingat tahun lalu dalam kondisi darurat dengan jalan berdebu, sebagian lean concrete dan sebagian masih perkerasan. Tahun ini mudah-mudahan sudah dibeton, dan untuk lapisan tanah yang lunak atau fleksibel kita lapis dengan aspal," ujarnya.
Menurutnya, terdapat dua titik kritis tersambungnya tol Trans Jawa hingga ke Surabaya untuk mudik 2018, yakni pada lokasi pembangunan jembatan Kali Kuto sepanjang 160 meter yang berada di ruas Tol Batang-Semarang, serta Jembatan Kenteng sepanjang 496 meter di ruas tol Semarang-Solo.
Dengan selesainya jembatan Kali Kuto, diharapkan pemudik dapat melalui ruas ini hingga keluar di pintu keluar Krapyak, Semarang Barat, yang menjadi akhir dari ruas Batang-Semarang. Tahun lalu, ruas tol ini difungsikan secara darurat hingga Gringsing, Kabupaten Kendal.
"Untuk ruas tol Batang-Semarang, titik kritisnya ada di jembatan Kali Kuto. Akhir Maret 2018, pekerjaan konstruksi di bagian bawah jembatan akan selesai. Kemudian baru kita pasang girder dan pelat baja untuk jembatan. Mudah-mudahan Mei 2018 sudah bisa terpasang dan sebelum mudik sudah bisa dilewati," kata Basuki.
Ruas Tol yang Bisa Dilalui Pemudik
Tol lainnya yang akan beroperasi, yakni dari Pejagan hingga Gandulan, Pemalang sepanjang 5,5 km. Ruas tersebut akan beroperasi pada Mei 2018. Tol Pejagan-Pemalang sepanjang 37,4 km, pengusahaannya dilakukan oleh PT Pejagan Pemalang Toll Road, dengan nilai investasi Rp 7,26 Triliun. Untuk seksi 1 dan 2, telah dioperasikan hingga Brebes Timur. Sementara seksi 3 dan 4 kemajuannya saat ini secara keseluruhan sudah 92,45 persen.
Untuk tol Pemalang-Batang sepanjang 39 km, saat ini progres konstruksinya mencapai 58 persen dan ditargetkan rampung akhir 2018. Pengusahaan tol ini dilakukan oleh PT Pemalang Batang Tol Road yang sahamnya dimiliki bersama oleh PT Waskita Toll Road dan PT Sumber Mitra Jaya dengan nilai investasi sebesar Rp 7,49 triliun.
Pembangunannya membutuhkan teknik konstruksi khusus karena keberadaan tanah lunak yang tebal (soft soil) dengan kandungan air tinggi. Untuk itu, diputuskan konstruksi sepanjang 4,6 km menggunakan teknologi Vacuum Consolidation Method (VCM). Sementara lokasi lainnya menggunakan teknik Preloading.
Selanjutnya, untuk ruas Tol Batang-Semarang sepanjang 74,20 km, saat ini progresnya sudah mencapai 67,87 persen dan ditargetkan rampung akhir 2018. Hak konsesi tol ini dipegang oleh PT Jasa Marga Semarang Batang yang dimiliki sahamnya oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan PT Waskita Toll Road dengan nilai investasi sekitar Rp 11 triliun.
"Meski membutuhkan waktu lebih lama, tetapi mudah-mudahan akan digunakan untuk mudik secara fungsional bukan darurat. Semua badan jalan sudah jadi dan lebih aman dilalui, meskipun belum beroperasi," pungkas Basuki.
Advertisement