Menteri PUPR: Kecelakaan Proyek Tol Becakayu Murni Kelalaian

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memastikan jika kecelakaan kerja yang terjadi pada proyek tol Becakayu merupakan kelalaian.

oleh Septian Deny diperbarui 12 Mar 2018, 15:45 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2018, 15:45 WIB
Tiang Girder Tol Becakayu Jadi Tontonan Warga
Dua orang warga melihat kondisi tiang girder Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang ambruk di Kebon Nanas, Jakarta Timur, Selasa (20/2). Tak ada penutupan jalur akibat robohnya tiang pancang tol Becakayu. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan jika kecelakaan kerja yang terjadi pada proyek pembangunan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) atau tol Becakayu murni disebabkan oleh kelalaian.

Basuki Hadimuljono menjelaskan, seharusnya baut untuk pengikat baja yang menjadi penyangga kontruksi tiang girder berjumlah 8-12 buah. Namun Komite Keselamatan Konstruksi menemukan hanya ada 4 baut yang terpasang.

"Kalau di tempat lain ada yang 8, ada yang 12. Tapi yang terpasang di situ (Becakayu), kalau menurut komite hanya 4. Tapi itu baut, bukan bajanya. Itu bautnya bisa dipindah kalau sudah selesai. Cuma ini hanging. Di situ saja. Itu bukan spek," ujar dia di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (12/3/2018).

Jadi menurut dia, kecelakaan tersebut bukan disebabkan oleh pengurangan spesifikasi dalam konstruksi tol Becakayu. Sebab, harga dari baut yang dikurangi jumlahnya tersebut tidak mahal sehingga potensi mengambil keuntungan dari baut tersebut juga sangat kecil.

"Itu cuma baut. Baut itu harganya berapa. Kalau di-compare, ngapain dia nyuri di situ. Itu bekisting. Tapi bukan sengaja dia mengurangi itu, enggak. (Potensi dikorupsi?)‎ Enggak mungkin. Dibandingkan dengan yang lain, triliunan, itu cuma Rp 500 juta," jelas dia.

Oleh sebab itu, lanjut dia, kecelakaan yang terjadi ini murni sebuah kelalaian. Agar hal semacam ini tidak kembali terjadi, pemerintah akan meningkatkan pengawasan terhadap proses konstruksi proyek infrastruktur.

"Jadi itu karena kedisiplinan dan pengawasan. Jadi konsultan pengawasnya yang saat itu tidak ada di tempat," ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Waskita Lanjutkan Proyek

Tol Becakayu
Tiang Tol Becakayu yang ambruk. (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Sebelumnya, Waskita Karya (Persero) Tbk kembali melanjutkan pengerjaan proyek Tol Becakayu setelah evaluasi Komite Keselamatan Konstruksi (KKK) menyatakan proyek ini lolos dan merekomendasikan pengerjaannya boleh berlanjut.

Tepatnya, kemarin telah dilakukan inspeksi mendadak menyangkut kesiapan K3, alat, SDM dan material oleh Kepala Divisi III PT Waskita Karya (Persero) Tbk Dono Parwoto atas instruksi langsung Direktur Utama.

“Berdasarkan instruksi Direktur Utama, kemarin melakukan pengecekan langsung ke lokasi akan kesiapan K3, alat yang akan digunakan, SDM dan material," tegas Dono dalam keterangannya, Sabtu 3 Maret 2018.Proyek jalan tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) merupakan salah satu di antara 20 proyek PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang dinyatakan lolos oleh Komite Keselamatan Konstruksi.

Dari 40 proyek yang dilakukan evaluasi secara bertahap dan simultan sejak 20 Februari hingga 28 Februari 2018 pukul 14.00 WIB, sebanyak 38 proyek telah mendapat rekomendasi lanjut.

Ke-20 proyek Waskita Karya yang lolos evaluasi oleh KKK tersebut adalah: LRT Palembang, Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, Jakarta-Cikampek II Elevated, Salatiga-Solo, Pasuruan-Probolinggo, Krian-Legundi-Bunder, Bakauheni-Terbanggi Besar, Terbanggi Besar-Permata Panggang, Permata Panggang-Kayu Agung, Kayu Agung-Palembang-Betung.

Selain itu adalah Ciawi-Sukabumi, Cimanggis-Cibitung, Cinere-Serpong, Cibitung-Cilincing, Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Gempol-Pasuruan, Manado-Bitung, Kunciran-Serpong.

Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk M Choliq menyambut positif terhadap lolosnya evaluasi ke-20 proyek tersebut. Dia mengatakan, setelah lolos evaluasi, pihaknya siap melanjutkan kembali pekerjaan konstruksi proyek-proyek tersebut. Dia juga menegaskan bahwa sejak awal pihaknya siap untuk bekerja sama dengan pemerintah melalui Komite Keselamatan Kerja.

"Secara internal pun kami melakukan investigasi dan perbaikan metode kerja maupun standar prosedur operasi,” tutup M Choliq.

Dalam hal ini, Choliq menambahkan, PT Waskita Karya (Persero) Tbk mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu selama proses evaluasi, peningkatan terhadap keamanan dalam bekerja yang diimplementasikan melalui sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta standar prosedur yang berlaku menjadi hal yang utama dalam melaksanakan tugas.

"Selain itu, Manajemen PT Waskita Karya (Persero) Tbk memohon doa restu kepada seluruh masyarakat agar pelaksanaan seluruh proyek yang sedang dijalankan berjalan dengan lancar sampai dengan selesai," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya