Liputan6.com, Jakarta Harga emas jatuh seiring stabilnya pasar saham Amerika Serikat, yang mengurangi kekhawatiran terjadinya aksi jual lebih lanjut. Penguatan Dolar ikut menjadi pendorong karena logam mulia ini menjadi lebih mahal bagi pengguna mata uang lainnya.
Harga emas telah melonjak pada hari Senin seiring jatuhnya harga saham AS dan kekhawatiran perang perdagangan global mendorong investor mencari investasi yang lebih aman. Namun pasar saham Eropa terus turun, dipimpin saham teknologi, saat Wall Street rebound.
Baca Juga
Harga emas di pasar spot turun 0,6 persen menjadi USD 1.333,09 per ounce, usai naik 1,3 persen pada hari Senin. Emas berjangka AS untuk pengiriman Juni ditutup turun USD 9,60,atau 0,7 persen menjadi USD 1.337,30 per ounce.
Advertisement
"Emas telah mengembalikan sebagian dari kenaikan tajamnya sejak kemarin. Serta nada sedikit positif di pasar saham, di mana Dolar telah rebound terhadap Euro dan Yen," kata Analis Pasar Forex.com, Fawad Razaqzada, Rabu (4/4/2018).
Dia mengatakan, potensi laju Dolar ada pada pekan ini, dipicu Laporan pekerjaan pada hari Jumat yang menjadi peristiwa utama.
Harga emas telah berjuang untuk keluar dari level USD 1.300-USD 1.360 per ounce sejak perdagangan awal tahun.   Â
"Ini akan menjadi pemicu yang signifikan untuk mendorongnya melampaui kisaran ini, "kata Analis Danske Bank, Jens Pedersen.   Â
Â
Harga Komoditi Lain
Salah satu pemicu potensial harga emas adalah sengketa perdagangan antara 2 negara dengan ekonomi terbesar, yakni AS dan China.
Presiden Donald Trump diharapkan pekan ini bisa mengungkap daftar teknologi canggih yang diimpor dan ditargetkan terkena tarif AS setelah Beijing menaikkan tarif 128 produk AS.   Â
Emas sering digunakan sebagai tempat yang aman untuk memarkir aset selama terjadinya ketidakpastian kondisi keuangan atau politik. Â
Ketidakstabilan pasar yang lebih tinggi dan ketegangan yang meningkat antara Washington dan Beijing kemungkinan akan menahan harga emas di atas USD 1.300per oune sepanjang 2018.
Adapun harga perak turun 1,1 persen menjadi USD 16,42 anounce setelah naik 1,8 persen di sesi sebelumnya. Harga Platinum turun 0,3 persen menjadi USD 926,60 per ounce, dari sebelumnya mencapai USD 912, terendah sejak 26 Desember.
Harga Palladium kehilangan 0,7 persen menjadi USD 928,25 per ounce setelah menyentuh USD 927,25, terendah sejak 10 Oktober.
Advertisement