Liputan6.com, Nusa Dua - PT PLN (Persero) terus memperkuat infrastruktur kelistrikan demi menyukseskan Asian Games yang akan digelar pada Agustus ini. Tak tanggung-tanggung, perusahaan listrik pelat merah itu mengucurkan dana sekitar Rp 1,55 triliun untuk memperkuat listrik di Palembang.Â
Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN, Wiluyo Kusdwiharto, menuturkan, dana itu dipakai untuk membangun sejumlah infrastruktur kelistrikan. Di antaranya tiga gardu induk teknologi gas (Gas Insulated Switchgear/GIS), yaitu GIS Kota Barat (60 MVA), GIS Kota Timur (60 MVA), dan GI Kenten 60 MVA.
Advertisement
Baca Juga
"Direncanakan semua beroperasi pada Juni 2018," kata Wiluyo di Nusa Dua, Bali, Jumat (13/4/2018).
Tak hanya itu, PLN juga membangun sembilan penyulang 20 kV baru dengan kabel tanah dan menggunakan sistem spindel kawasan Jakabaring Sport Centre. Kemudian membangun 18 penyulang baru dari sembilan GI untuk perkuatan pasokan Kota Palembang serta pembangunan suplai listrik untuk gardu traksi LRT.
Wiluyo menyebutkan, kebutuhan listrik untuk operasional LRT Palembang 4 megawatt (MW).
"LRT insyaallah akan datang pada 16 April dan energizing listrik pertama sudah dilakukan dua bulan lalu, " papar dia.Â
Langkah lain yang disiapkan PLN, yaitu me-upgrade scada APD Palembang, penambahan fasilitas scada pada gardu-gardu yang memasok listrik JSC dan fasilitas penunjang serta penambahan sarana penunjang operasional seperti kendaraan, komunikasi, material cadangan.
"Kami jamin pasokan listrik aman untuk mendukung kesuksesan Asian Games. PLN sudah siapkan pengamanan pasokan listrik hingga tiga lapis plus genset," tuturnya.Â
PLN Jamin Tarif Listrik Tak Naik Sampai 2019
Pemerintah melalui PT PLN (Persero)Â menetapkan tarif listrik tidak naik sampai 2019. Hal itu dimaksudkan agar seluruh masyarakat tidak sulit lagi untuk menjangkau listrik.
PLN telah membangun jaringan listrik di 75.682 desa tersebar di seluruh Indonesia hingga Desember 2017. Desa-desa yang berhasil dilistriki PLN di antaranya merupakan desa yang berada di daerah 3T, yakni terdepan, terluar, dan tertinggal.
"Kita berupaya memberikan pelayanan yang optimal kepada pelanggan dan calon pelanggan. Peringkat kemudahan mendapatkan listrik lewat survei EoDB Indonesia tahun ini juga naik ke posisi 38,"Â kata Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto dalam keterangan tertulis, Minggu (1/4/2018).
Lebih lanjut ia menyampaikan, kontribusi PLN dalam kemudahan Geting Electricity membuat posisi Indonesia dalam survei EoDB turut meningkat dari posisi 91 ke 72 di antara 190 negara.
Selain itu, PLN telah membangun infrastruktur ketenagalistrikan yakni Program 35.000 MW. Perkembangan konstruksi pembangkit listrik telah mencapai 16.994 Mega Watt (MW) dan yang telah beroperasi mencapai 1.504 MW.
Tak Lagi Defisit Daya
Seluruh sistem kelistrikan di Indonesia kini sudah tidak ada lagi yang mengalami defisit daya. Rasio elektrifikasi telah mencapai 95,35 persen, melebihi target pada 2017, yakni 92,75 persen.
Menyongsong zaman, mereka pun membuat program Desa Binaan PLN sebagai desa listrik dan berinternet seperti di Desa Dieng Wetan, Wonosobo, Jawa Tengah.
Pelaksanaan program internet desa dilaksanakan oleh anak perusahaan PLN, yakni PT Indonesia Comnets Plus (ICON+) yang membantu desa dalam mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital untuk mendorong dan meningkatkan perekonomian desa.
Advertisement