‎Tiga Menteri Gelar Rapat, Cuti Bersama Lebaran 2018 Direvisi?

Sebelumnya, para pengusaha protes terhadap kebijakan penambahan cuti bersama Lebaran 2018.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 30 Apr 2018, 12:39 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2018, 12:39 WIB
Ilustrasi cuti bersama Lebaran 2018.
Sejumlah kendaraan pemudik memadati Jalan Tol Cipali, Jawa Barat mengarah ke Jakarta, Kamis (29/6). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Tiga menteri Jokowi berencana kembali menggelar rapat koordinasi untuk membahas perubahan cuti bersama Lebaran 2018. Cuti bersama yang sudah pemerintah putuskan sebelumnya menjadi tujuh hari, berpeluang direvisi untuk merespons masukan dari berbagai kalangan, terutama para pengusaha.

Rapat koordinasi ‎tersebut akan dipimpin Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, pada Senin ini (30/4/2018).

Turut hadir tiga menteri, yakni Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur.

"‎Belum diputuskan (revisi cuti bersama Lebaran 2018), tapi ini mau dirapatkan lagi. Ada Menag, Menaker, dan Menteri PANRB. Rapat direncanakan hari ini hari ini. Nanti dipimpin Ibu PMK," kata Asman usai menghadiri acara Musrenbangnas di Hotel Grand Sahid Jaya, Senin (30/4/2018).

‎Menurutnya, rapat ini akan melibatkan pengusaha atau pelaku industri. Sebelumnya, para pengusaha protes terhadap kebijakan penambahan cuti bersama Lebaran 2018.

"Kita kan menerima masukan-masukan jadi berdasarkan masukan, realisasinya seperti apa. (Libatkan) ada pengusaha, terutama pelaku usaha ya," terangnya.

Sayangnya, Asman enggan berspekulasi apakah dari cuti bersama yang telah diputuskan akan dikurangi atau tetap menjadi tujuh hari.

"Saya belum tahu putusannya apa. ‎Saya tidak mau bicara kemungkinan," ujarnya.

Dia menjelaskan, penambahan cuti bersama Lebaran 2018 yang tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) berlaku untuk pegawai swasta maupun Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Aturan cuti bersama ini untuk ASN diatur dalam peraturan Menteri PANRB. Yang diajukan ke Presiden dalam bentuk Keputusan Presiden (Keppres).

"Kalau kita kan ASN cuti bersama Lebaran tidak potong cuti tahunannya. Kalau pegawai swasta jika dikatakan cuti bersama nasional, maka tidak dipotong cuti tahunannya. Tapi kalau tidak dikatakan cuti bersama nasional, maka dia mengikuti aturannya (dipotong cuti tahunan)," pungkas Asman.

Pengaruhi Pasar, Dirut BEI Keberatan Bila Libur Lebaran Berlangsung 2 Minggu

Dirut BEI Tito Sulistio
Dirut BEI, Tito Sulistio membuka perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (13/7).(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio mengatakan momen libur panjang Lebaran selama 2 minggu bisa menganggu situasi pasar modal Indonesia.Dia pun berharap libur panjang Lebaran tidak berlangsung terlampau lama.

"Tolong dong jangan 2 minggu libur. Saya juga nggak ngebayangin buruh yang bayarannya harian, mereka enggak nerima pendapatan. 2 minggu tukang-tukang dagang tuh tutup semuanya, investor agak uncertainty nambah, menurut saya kelamaanlah 2 minggu," ujar dia di Gedung Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (26/4/2018).

Dia menilai jangan ada intervensi pasar dari keluarnya surat keputusan bersama (SKB) menteri terkait momen libur Lebaran.

"Tolong perhatikan pasar. Orang bebas tentukan cuti, tapi jangan sampai bursa masuk rekor dunia karena tutup selama 2 minggu," tegas dia.

Tito mengingatkan jika isu libur panjang yang tidak jadi diberlakukan akan membantu investor untuk memperbaiki portofolio sahamnya.

"Kalau nggak libur, orang bisa perbaiki portofolio mereka, saham mereka. Jadi uncertainty sekecil apapun harus dibuang. Kita bursa menghindari uncertainty sekecil apapun bentuknya," ungkap Tito. 

Untuk saat ini, Tito menyatakan pasar modal masih ditopang oleh saham yang masih menunjukan performa yang bagus dengan melihat situasi yang ada. "Pasar modal Indonesia, investasi di BEI masih ditopang dan ditunjang oleh saham yang performnya bagus, growth-nya bagus, investornya bertambah dan likuiditasnya bagus," tandas Tito.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya