Bank Mandiri Siapkan Skema KPR Khusus Milenial yang Doyan Travelling

Bank Mandiri ingin membuat persepsi bagi milenial bahwa selain travelling, punya rumah juga keren.

oleh Merdeka.com diperbarui 05 Mei 2018, 19:11 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2018, 19:11 WIB
properti komersial
Ilustrasi

 

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk tengah menyiapkan skema kredit perumahan khusus bagi generasi milenial. Skema ini ditujukan untuk pekerja muda dengan penghasilan yang belum terlalu besar.

"Kami punya produk yang akan diluncurkan, tunggu tanggal mainnya. Kami tahu kaum muda pertama kerja berapa sih penghasilannya? UMP plus Rp 1 juta sampai Rp 2 juta," jelas Executive Vice President Consumer Loans Bank Mandiri, Ignatius Susatyo Wijoyo di JCC, Jakarta, Sabtu (5/5/2018).

Hal ini sebagai bentuk komitmen perseroan untuk mendukung tersedianya rumah layak bagi semua elemen masyarakat, termasuk generasi milenial.

"Bagaimana kaum milenial beli rumah. Kami tahu sekarang mereka hobi traveling, jalan-jalan. Oke, tapi berikutnya mau tinggal di mana? Masa di kos-kosan. Keren bukan traveling saja. Punya rumah juga keren, rumah jadi aset dan investasi, rumah makin lama menunda makin mahal," kata dia.

Dia menjelaskan, dalam skema kredit perumahan ini, Bank Mandiri tidak hanya menghitung pendapatan pada saat ini, melainkan akan turut memperhitungkan potensi pendapatan ke depan.

Ia mencontohkan, jika jangka waktu kredit perumahan 15 tahun dengan harga rumah Rp 500 juta maka Bank Mandiri akan membuat produk yang karakteristiknya menggunakan pendapatan saat ini dan 10 tahun ke depan. 

"Kami buat produk yang angsuran berjenjang 5-10 tahun ke depan, teman-teman enggak mungkin begini-begini aja. Kita hitung potential income ke depan, kita belum luncurkan tapi kita godok secara serius supaya milenial punya rumah," tandasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pelemahan Rupiah

Kebijakan Pemerintah Tingkatkan Pertumbuhan Properti 2018
Foto landscape gedung bertingkat di Jakarta, Jumat (24/2). Harga properti berpeluang naik hingga 5 persen pada 2018. (Liputan6.com/JohanTallo)

Susatyo juga turut menanggapi fenomena pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang tengah terjadi.

Dia mengungkapkan bahwa sejauh ini belum ada dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap bunga KPR yang ditawarkan perseroannya.

"Sampai bulan ini (bunga KPR) tetap, tapi ke depanya kita belum lihat kondisi ke depanya seperti apa," ungkapnya.

Meskipun demikian, dia menegaskan bahwa pelemahan rupiah pasti akan berdampak pada bunga KPR yang saat ini ada.

"Kalau ke KPR pasti ada pengaruhnya (akibat pelemahan rupiah), tapi kita tidak bisa sendiri. Itu kebijakan bersama," jelas Susatyo.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya