Industri Keuangan dan Pertambangan Masih Beri Gaji Tertinggi di RI

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah angkatan kerja pada Februari 2018 sebanyak 133,94 juta orang, naik 2,39 juta orang dibanding Februari 2017.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 07 Mei 2018, 15:40 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2018, 15:40 WIB
Pertambangan
Ilustrasi Foto Pertambangan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah angkatan kerja pada Februari 2018 sebanyak 133,94 juta orang, naik 2,39 juta orang dibandingkan Februari 2017.

Sejalan dengan itu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 69,2 persen, meningkat 0,18 persen. Jika dilihat lebih rinci lagi, dari jumlah angkatan kerja tersebut, penduduk yang benar-benar bekerja hanya 127 juta orang, atau bertambah 2,53 juta orang dibanding Februari 2017.

Menurut lapangan pekerjaan utama, pekerja di industri jasa keuangan dan asuransi masih menjadi pekerja yang bergaji paling tinggi di Indonesia. Tercatat rata-rata gaji per bulan sebesar Rp 4,13 juta per bulan.

"Yang relatif sama dengan jasa kuangan dan asuransi itu yang bekerja di pertambangan dan penggalian, rata-rata upahnya sama, Rp 4,13 juta per bulan," ungkap Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Senin (7/5/2018).

Tertinggi kedua adalah lapangan usaha informasi dan komunikasi yang rata-rata per bulan mampu memberikan gaji Rp 4,06 juta per bulan. Tertinggi ketiga yaitu lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib yang upah per bulannya Rp 3,8 juta per bulan.

Sementara tertinggi keempat, pengadaan listrik dan gas menjadi lapangan pekerjaan yang mempu memberikan gaji Rp 3,4 juta per bulan. Tertinggi kelima yaitu lapangan kerja di bidang transportasi dan pergudangan. Pegawai bekerja di industri itu membawa gaji per bulan sebesar Rp 3,17 juta per bulan.

Sementara tertinggi keempat, pengadaan listrik dan gas menjadi lapangan pekerjaan yang mempu memberikan gaji Rp 3,4 juta per bulan. Tertinggi kelima yaitu lapangan kerja di bidang transportasi dan pergudangan. Pegawai bekerja di industri itu membawa gaji per bulan sebesar Rp 3,17 juta per bulan

Dari 17 kategori, posisi terbawah lapangan pekerjaan yang memberikan gaji terendah adalah di bidang penyediaan akomodasi dan makanan minuman, pertanian, kehutanan dan perikanan, serta jasa lainnya.

Penyediaan akomodasi dan makanan minuman menjadi lapangan pekerjaan yang memberikan gaji per bulan hanya Rp 2,1 juta per bulan. Untuk lapangan pekerjaan pertanian, kehutanan dan perikanan rata-rata memberikan gaji per bulannya sebesar Rp 1,76 juta. Sedangkan di jasa lainnya hanya memberkan gaji per bulan sebesar Rp 1,4 juta. (Yas)

 

 

Pengangguran Turun 140 Ribu Orang dalam Setahun

20160223-Ilustrasi-Pengganguran-iStockphoto
Ilustrasi Tidak Bekerja atau Pengangguran (iStockPhoto)

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kondisi terkini mengenai ketenagakerjaan di Indonesia hingga Februari 2018. Dari data yang disampaikan, selama Februari 2017 hingga Februari 2018 jumlah pengangguran mengalami penurunan 140 ribu orang.

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, jumlah pengangguran yang turun ini sejalan dengan angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang turun 5,13 persen.

"Jika dilihat dari tingkat pendidikan, TPT yang tertinggi itu dari SMK diantara tingkat pendidikan lainnya, yaitu mencapai 8,92 persen," tegas Suhariyanto di kantornya, Senin 7 Mei 2018.

Pria yang akrab dipanggil Kecuk ini juga menganggap angka ini menunjukkan pekerjaan rumah besar pemerintah untuk memenuhi kurikulum SMK yang sesuai dengan kebutuhan di dunia usaha.

Di sisi lain, jumlah angkatan kerja pada Februari 2018 sebanyak 133,94 juta orang, naik 2,39 juta orang dibandingkan Februari 2017. Sejalan dengan itu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 69,2 persen, meningkat 0,18 persen.

Jika dilihat lebih rinci lagi, dari jumlah angkatan kerja tersebut, penduduk yang benar-benar bekerja hanyalah 127 juta orang, atau bertambah 2,53 juta orang dibanding Februari 2017.

Sementara, lapangan pekerjaan yang meningkat persentase penduduk yang bekerja terutama pada penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 0,68 persen, jasa lainnya 0,4 persen, dan industri pengolahan 0,39 persen.

"Sementara lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan adalah pertanian 1,41 persen, konstruksi 0,2 persen dan jasa pendidikan 0,16 persen," tutur Kecuk. (Yas)

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya