Pertamina Kelola Dua Blok Migas Terminasi

PT Pertamina (Persero) siap kelola blok migas (wilayah kerja) yang habis masa kontraknya atau disebut terminasi pada 2019.

oleh Septian Deny diperbarui 12 Mei 2018, 11:15 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2018, 11:15 WIB
(Foto:Liputan6.com/Maulandy R)
Antisipasi Pertamina hadapi libur Natal dan Tahun Baru

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) siap kelola blok migas (wilayah kerja) yang habis masa kontraknya atau disebut terminasi pada 2019 yang sudah ditetapkan Kementerian ESDM.

Pada 2019, akan ada empat blok migas terminasi, yakni Pendopo dan Raja, Bula, Seram non-Bula dan Jambi Merang. Dari empat blok tersebut, Pertamina telah mendapatkan penugasan untuk mengelola dua blok migas, yakni Pendopo dan Raja, serta Jambi Merang.

Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito menyatakan, Pertamina sebagai BUMN siap menjalankan keputusan Pemerintah terkait penetapan pengelolaan dua  wilayah kerja migas tersebut. Pertamina juga siap bekerja sama dengan operator lain termasuk melibatkan pemerintah daerah. 

"Ini merupakan keputusan pemerintah dan kami menerima amanat tersebut, bagaimanapun juga penyerahan WK terminasi kepada Pertamina sudah melewati pertimbangan yang matang dari pemerintah, dan tentunya untuk kepentingan negara,” ujar dia, Sabtu (12/5/2018).

Wilayah Kerja blok migas Pendopo dan Raja yang akan berakhir kontraknya pada 5 Juli 2019, saat ini dikelola oleh Joint Operation Body (JOB) PT Pertamina (Persero) dengan Golden Spike Energy Indonesia dengan kepemilikan masing-masing 50 persen di luar Participating Interest (PI) daerah. 

Kemudian, Jambi Merang yang kontraknya akan habis pada 9 Februari 2019, dikelola oleh Talisman dan PI dimiliki oleh Pertamina dan Pacific Oil and Gas.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Selanjutnya

20151007-Ilustrasi Tambang Minyak
Ilustrasi Tambang Minyak (iStock)

Lebih lanjut Adiatma menyatakan, sebelumnya Pertamina telah menerima penugasan dari pemerintah untuk mengelola 100 persen participating interest dari delapan blok migas terminasi pada 20 April lalu. 

Kedelapan blok migas tersebut adalah North Sumatera Offshore (NSO), Ogan Komering, Southeast Sumatera, Tuban, East Kalimantan, Attaka, Tengah dan Sanga-sanga.

"Diperkirakan delapan lapangan tersebut masih berproduksi sekitar 100 ribu boepd, terdiri dari 50 ribu boepd minyak dan 515 mmscfd (Million Standard Cubic Feet per Day)  gas,”ujar Adiatma.

Delapan blok akan dikelola menggunakan mekanisme gross split. Investasi selama tiga tahun sebesar USD 556,450 juta dan Pertamina telah membayar signature bonus sebesar USD 33,5 juta. 

Saat ini proses transisi tengah berjalan. Sebelum delapan blok tersebut terminasi, Pertamina juga memiliki PI di sana. Sedangkan Blok WK Tengah akan menjadi bagian dari WK Mahakam. (Yas)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya