Presiden Bank Dunia: Ekonomi Indonesia dalam Kondisi Baik

Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim mengimbau Indonesia bersiap hadapi potensi perang dagang.

oleh Merdeka.com diperbarui 04 Jul 2018, 19:53 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2018, 19:53 WIB
Jokowi Ajak Presiden Bank Dunia Blusukan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim blusukan ke Desa Tangkil, Kecamatan Caring, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/7). Jokowi mengajak Kim meninjau Posyandu dan PAUD. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim menilai ekonomi Indonesia dalam kondisi sangat baik. Ia menyatakan hal itu usai blusukan bersama Presiden Joko Widodo di SDN 01 Desa Tangkil, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/7/2018).

"Perekonomian Indonesia dalam kondisi sangat baik," ujar dia.

Kim menuturkan, ada beberapa hal yang menyebabkan ekonomi Indonesia sangat stabil. Di antaranya, utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sangat rendah dan manajemen keuangan yang sangat baik. 

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, nilai rasio utang 2017 terhadap PDB berada di angka 29,2 persen. Angka tersebut meningkat dari tahun sebelumnya, pada 2016 yang menyentuh 27,96 persen. 

"Rasio utang terhadap PDB sangat rendah dibandingkan dengan hampir semua negara berkembang lainnya. Ada manajemen yang sangat kuat dalam anggaran publik. Ada wilayah (di Indonesia) di mana ekonomi tumbuh dengan sangat baik sehingga kami pikir ekonomi Indonesia dalam kondisi yang sangat baik," ujar pria berkebangsaan Amerika Serikat ini. 

Kim mengatakan, saat ini yang semua negara khawatirkan adalah jika terjadi perang dagang. Perang dagang, lanjut dia, tidak pernah bermanfaat untuk negara mana pun. 

"Pengalaman kami adalah, perdagangan adalah elemen penting pertama bagi negara berkembang untuk tumbuh lebih cepat. Kita berharap tidak akan ada perang dagang dan agar tidak ada pihak yang terlibat dalam perang dagang," tutur dia.

Mantan Presiden Dartmouth College ini menyarankan, di tengah perubahan global yang sangat cepat Indonesia tetap mempersiapkan diri untuk menghadapi perang dagang. 

"Indonesia seperti negara-negara lainnya juga harus bersiap dengan adanya perang dagang antara negara ekonomi besar," pungkas Kim.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

 

Ekonomi RI pada 2017 Tertinggi dalam 3 Tahun Terakhir

Investasi Meningkat, Ekonomi Indonesia Kuartal 1 Tumbuh 5,06 Persen
Pekerja menyelesaikan pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Senin (7/5). Badan Pusat Statistik (BPS) melansir pertumbuhan ekonomi kuartal 1 2018 mencapai 5,06%.(Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menghadiri rapat paripurna mengenai laporan pemerintah mengenai pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara 2017.

Sri Mulyani membeberkan, pertumbuhan ekonomi 2017 terbaik dalam tiga tahun terakhir. "Perekonomian Indonesia pada 2017 tumbuh 5,07 persen, lebih tinggi dlbandingkan capaian tahun 2016 sebesar 5,03 persen. Pertumbuhan pada tahun 2017 merupakan pertumbuhan tertinggi selama 3 tahun terakhir, meskipun masih sedikit dibawah asumsi pertumbuhan ekonomi 2017 sebesar 5,2 persen," ujarnya di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa 3 Juli 2018.

Dia menjelaskan, kondisi perekonomian global pada 2017 yang belum sepenuhnya pulih dapat diseimbangkan oleh faktor domestik yang lebih kondusif. Pertumbuhan ekonomi Indonesia didukung tingkat konsumsi masyarakat yang terjaga seiring dengan inflasi yang terkendali.

"Pembangunan infrastruktur pada 2017 juga memberikan dampak multiplier pada aktivitas ekonomi dalam negeri serta mutu pulihnya ekspor pada semester kedua tahun 2017. Dengan kinerja pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017, angka Produk Domestrk Bruto (Atas Dasar Harga Berlaku) tahun 2017 mencapai Rp 13.588,8 triliun meningkat dibandingkan tahun 2016 yang sebesar Rp12.406,8 triliun," jelasnya.

Terkait inflasi, pemerintah berhasil menjaga inflasi tahun 2017 sebesar 3,61 persen, atau di bawah target inflasi yang telah ditetapkan dalam APBN-P tahun 2017, sekitar 4,3 persen.

Rendahnya tingkat inflasi tersebut dipengaruhi oleh terjaganya keseimbangan sisi permintaan dan penawaran dan juga rendahnya komponen harga yang diatur pemerintah.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya