Liputan6.com, Jakarta Pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan Pemerintah Joko Widodo diyakini memacu pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat.
Beberapa pembangunan infrastruktur besar yang mulai berjalan di era Kabinet Kerja diantaranya Pembangunan Bandara Sukabumi, Pelabuhan Patimban Subang, Double Track Kereta Api Sukabumi, Jalan Tol Bocimi dan terbaru Bandara Kertajati.
Baca Juga
"Jawa Barat termasuk provinsi yang paling banyak menjadi lokasi proyek strategis nasional infrastruktur. Jadi memang harapan besar ke Jawa Barat untuk menjadi pemanfaat adanya infrastruktur sangatlah besar. Manfaat dari proyek-proyek tersebut sangat dipengaruhi respon investor terhadap perluasan usaha dan pengembangan bisnis pasca penyediaan infrastruktur,"Â ujar Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit di Jakarta, Rabu (18/7/2018).
Advertisement
Menurutnya, bagi masyarakat, aksesibilitas dan mobilitas yang meningkat harus menjadi pemicu untuk pengurangan biaya di level rumah tangga sehingga produktifitas pendapatan makin meningkat.
Sementara itu, Guru Besar ITB Harun Al Rasyid menyarankan untuk mendukung pembangunan yang telah diinisiasi pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat setempat harus bisa memanfaatkan dalam pengembangan usaha lanjutan di kawasan masing-masing.
"Sebagai salah satu daerah penyangga ibu kota, Jawa Barat memiliki posisi strategis memiliki keterkaitan yang kuat bukan saja berkaitan dengan penyediaan bahan baku dan tenaga kerja. Tapi juga berkaitan dengan penyediaan pelayanan dan fasilitas publik khususnya transportasi dan pemukiman, juga dalam menampung investasi di sektor industri pengolahan dan jasa yang tidak mungkin lagi dikembangkan di Jakarta," ujar dia .
Â
Pembangunan Infrastruktur
Seperti diketahui, konektifitas menjadi misi utama dari Kabinet Kerja dalam pembangunan infrastruktur. Salah satu yang akan dimulai pembangunannya pada akhir Juli ini adalah pelabuhan internasional di Patimban Kecamatan Pusakanagara Kabupaten Subang.
Di lokasi pembangunan Pelabuhan Patimban areal lahan yang telah dibebaskan mencapai 372 hektar menggunakan dana dari pemerintah pusat. Penetapan lokasinya juga telah dikeluarkan pemerintah pusat sejak 2016 lalu dan Pemprov Jabar.
Pembangunan Pelabuhan Patimban terbagi menjadi beberapa tahapan. Misalnya, untuk Tahap I fase pertama, Pelabuhan Patimban akan memiliki terminal kendaraan dengan dermaga sepanjang 300 meter serta terminal peti kemas 420x35 meter.
Fase kedua nantinya akan dikembangkan terminal kendaraan hingga 690 meter. Sementara itu, terminal peti kemas diperpanjang dan diperluas menjadi 1.740x35 meter dari total panjang dermaga keseluruhan 4,32 meter. Tahapan- tahapan tersebut diperkirakan selesai pada 2027.
Nilai investasi untuk pembangunan Pelabuhan Patimban tahap pertama fase 1-2 berjumlah Rp 25 triliun. Adapun total kebutuhan anggaran pembangunan Patimban diproyeksikan mencapai Rp 43Â triliun.
"Saya yakin pembangunan infrastruktur akan jadi pondasi bagi pergerakan dan pemerataan ekonomi di Jawa Barat. Keterkaitan ekonomi antar dua provinsi (dengan Jakarta) perlu disiapkan dengan baik, butuhkan konektivitas, butuh integrasi, sinergi yang kuat lagi," pungkasnya.Â
Advertisement