Menko Luhut: Chevron Bisa Gandeng Pertamina Kelola Blok Rokan

Menko Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan menyatakan, Chevron akan tanam modal di Blok Rokan USD 88 miliar untuk dua tahap.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Jul 2018, 20:48 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2018, 20:48 WIB
Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menilai, keinginan PT Chevron Pacific Indonesia mengelola kembali Blok Rokan, setelah masa kontraknya habis‎ merupakan hal wajar.

‎Luhut mengatakan, jika Chevron mengajukan kembali mengelola Blok Rokan setelah habis masa kontrak pada 2021, merupakan hal yang sah. Untuk pengelolaan masa berikutnya, perusahaan minyak asal Amerika Serikat tersebut bisa berkolaborasi dengan PT Pertamina (Persero).

"Sah-sah saja kalau Chevron maju. Bisa saja joint sama Pertamina," kata Luhut, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (24/7/2018).

Luhut menuturkan, Chevron memiliki teknologi untuk meningkatkan cadangan minyak di Blok Rokan, menjadi 1,2 miliar barel. Teknologi tersebut adalah Enhance Oil Recovery (EOR).

"Dia memang punya teknologi memang. Dia bisa meningkatkan kapasitas cadangan dari blok itu ke 1,2 miliar barel," tutur dia.

Luhut mengungkapkan, Chevron telah menjanjikan akan menanamkan modal di Blok Rokan  sebesar USD 33 miliar untuk tahap pertama dan USD 55 miliar untuk tahap ke dua untuk meningkatkan produksi minyak.

"Jadi dia stage pertama, dia bisa mendapatkan 500 juta barel itu dia investasi USD 33 miliar. Kemudian fase kedua 700 juta barel dia investasi USD 55 miliar," ujar dia.

 

Pertamina Harus Segera Serahkan Proppsal Pengelolaan Blok Rokan

Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan target kepada PT ‎ Pertamina (persero) untuk melengkapi proposal pengelolaan Blok Rokan paling lambat pada pekan ini. Dengan proposal tersebut Kementerian ESDM bisa melakukan dievaluasi secepatnya.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, Pertamina sebenarnya sudah menyerahkan proposal pengelolaan blok Rokan yang merupakan ladang minyak terbesar di Indonesia. Namun proposal tersebut masih berupa proposal awal. Oleh sebab itu, Kementerian ESDM meminta kepada Pertamina untuk segera melengkapinya.

"Ada proses internal yang harus dilengkapi," kata Arcandra, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa 24 Juli 2018.

Arcandra pun menargetkan, Pertamina harus selesai melengkapi kekurangan proposal terutama mengenai sisi komersial pada pekan ini. Dengan begitu, Kementerian ESDM bisa melakukan evaluasi ‎calon pengelola Blok Rokan pada bulan ini juga.

"Pertamina belum mengembalikan lagi proposalnya, pekan ini (targetnya)," tutur Arcandra.

Sedangkan Chevron, sebagai operator atau kontraktor eksisting yang juga masih meminati untuk mengelola Blok Rokan sudah menyelesaikan dazn menyerahkan proposal.

Menurut Arcandra dirinya sedang evaluasi perusahaan minyak asal Amerika Serikat tersebut. "Evaluasi saya hari ini. Final, tinggal tunggu Pertamina," kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya