Liputan6.com, Jakarta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengapresiasi sembilan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), atas usaha dan kerjasama dalam mengembangkan industri minyak dan gas (migas) di Indonesia.
Deputi Keuangan dan Monetisasi Parulian Sihotang mengatakan, bahwa azas manfaat bagi masyarakat menjadi perhatian khusus, seiring dengan berkembangnya kegiatan industri migas di Indonesia.
“Efek berganda inilah yang mungkin sering luput dari perhatian, sehingga kali ini SKK Migas hendak memberikan penghargaan atas usaha para KKKS," kata Parulian, di Jakarta, Kamis (2/8/2018).
Advertisement
Melalui pemberian apresiasi ini, diharapkan dapat memberikan dorongan kepada para KKKS, untuk terus meningkatkan performa kinerja yang dapat mendukung peningkatan penemuan migas dan memberikan efek berganda kepada msyarakat.
"Penentuan penerima apresiasi ini merupakan hasil diskusi panjang antar fungsi-fungsi, baik teknis maupun non teknis di SKK Migas," tutur dia.
Terdapat sembilan kategori apresiasi yang diserahkan para Deputi SKK Migas, sesuai bidang kerja masing-masing kepada KKKS terpilih, yaitu:
1. Unlocking The Potential of Papua Through a Long Term Investment Commitment in LNG Gevelopment, diberikan kepada BP Indonesia
2. Exceptional Endevour in Implementing PSC Gross Split and Initiatives in Financial Compliance, diberikan kepada PHE ONWJ.
3. Best LNG Achievement and Growth, diberikan kepada Eni Muara Bakau
4. Optimization of Asset Utilization, diberikan kepada Eni East Sepinggan LTD
5. Custom Management, diberikan kepada Chevron Pacific Indonesia
6. Procurement Time Management Efficiency, diberikan kepada Petrochina International Jabung Ltd
7. Fuel Strategic Agreement Utilization, diberikan kepada Conoco Phillpis Indonesia Inc Ltd
8. G&G Team of the Largest Gas Discovery in 2017, diberikan kepada Team G&G PHE Nunukan
9. Best GGRE Team for Commercialization Acceleration of Exploration Block, diberikan kepada Team GGRE Eni East Sepinggan
SKK Migas Targetkan Penerimaan dari Sektor Hulu Capai USD 15 Miliar
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) menargetkan penerimaan negara yang berasal dari industri hulu migas sudah mencapai USD 15 miliar hingga akhir 2018.
Angka itu melampaui target dalam Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar USD 11,9 miliar.
"Goal-nya kayaknya bisa mencapai USD 15 miliar," ujar Wakil Ketua SKK Migas, Sukandar, dalam acara Forum Merdeka Barat, di Jakarta, Rabu (1/8/2018).
Baca Juga
Target ini tidak berlebihan. Sebab pada semester I 2018, realisasi penerimaan negara yang berasal dari industri hulu migas sudah mencapai USD 8,5 miliar atau 71 persen dari target APBN 2018.
Meskipun demikian, Iskandar mengakui, realisasi produksi minyak dan gas (lifting migas) masih berada di bawah target tahun ini sebesar 2 juta BOEPD.
Berdasarkan data yang dimiliki oleh SKK Migas, hingga semester I 2018 realisasi lifting migas secara keseluruhan adalah 1.923 BOEPD. Masing-masing adalah 771 ribu BOPD untuk minyak dan 1.152 BOEPD untuk gas.
"Realisasi produksi masih di bawah target, tapi kami tidak berkecil hati. Tahun ini kita punya goal 2 juta barel oil equivalen. 800 ribu oil, gasnya 1.200 ribu," ujar dia.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Advertisement