Ekonomi Global Bergejolak, Pemerintah Kaji Ulang Anggaran CPNS

Sejauh ini proses penerimaan CPNS masih dalam tahap penentuan jumlah formasi dan kebutuhan anggaran.

oleh Septian Deny diperbarui 15 Agu 2018, 17:22 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2018, 17:22 WIB
Kantor Badan Kepegawaian Negara. Foto: Liputan6.com/Nurseffi Dwi Wahyuni
Kantor Badan Kepegawaian Negara. Foto: Liputan6.com/Nurseffi Dwi Wahyuni
Liputan6.com, Jakarta Badan Kepegawaian Nasional (BKN) menyatakan pemerintah akan kembali meninjau formasi untuk penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Hal ini terkait dengan kemampuan anggaran negara dan gejolak ekonomi global.
 
Kepala BKN Bima Haria Wibisana mengatakan, ‎sejauh ini proses penerimaan CPNS masih dalam tahap penentuan jumlah formasi dan kebutuhan anggaran. Namun mengingat kondisi ekonomi global tengah bergejolak, terutama lantaran adanya krisis Turki, pemerintah akan lebih berhati-hati dalam mengalokasikan anggaran belanja pegawai.
 
 
‎"Ini ada jumlah yang sangat besar, ada kebutuhan anggaran yang sama besar juga, dan kita sekarang dalam kondisi ekonomi yang perlu mengantisipasi gejolak ekonomi dunia. Kita takut Turki seperti itu, sampai enggak (anggarannya), perlu antisipasinya. Jadi kita perlu berhemat juga,"‎ ujar dia di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Rabu (15/8/2018).
 
Bima mengungkapkan, semakin besar jumlah formasi CPNS yang akan dibuka penerimaannya, maka semakin besar pula anggaran yang harus dikeluarkan pemerintah. Sebab, jika sudah menjadi PNS, maka pemerintah harus mengeluarkan anggaran untuk gaji, tunjangan, pensiun dan lain-lain.
 
‎"Sekarang katakan yang pensiun 220 ribu, ambil asumsi kurang dari itu, 200 ribu (formasi yang akan dibuka), itu gaji dan lain-lain kan besar banget," ungkap dia.
 
Oleh sebab itu, lanjut Bima, masalah penerimaan CPNS ini akan kembali dibicarakan dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Sebab jangan sampai adanya PNS baru malah menjadi beban bagi negara.
 
"Setelah ini lah, kan kita juga perlu konsultasi dengan teman-teman di Kemenkeu. Ini bagaimana kalau sebesar ini, apakah masih bisa terus. Jumlahnya apakah masih akan tetap sama, kemudian kalau jumlahnya tidak sama, mana formasi yang dikurangi," tandas dia.
 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

BKN Siapkan Fitur Terbaru untuk Sukseskan Seleksi CPNS 2018

Kantor Badan Kepegawaian Negara. Foto: Liputan6.com/Nurseffi Dwi Wahyuni
Kantor Badan Kepegawaian Negara. Foto: Liputan6.com/Nurseffi Dwi Wahyuni

Badan Kepegawaian Negara (BKN) telah mempersiapkan berbagai fitur baru dalam sistem seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS 2018) untuk mempermudah proses pendaftaran calon pelamar.

"Dibanding tahun lalu, ada beberapa fitur baru yang sudah kita kembangkan lebih lanjut. Kita akan meminta pihak luar untuk meng-handle itu," ujar Kepala Biro Humas BKN Mohammad Ridwan saat berbincang dengan Liputan6.com di Kantornya.

Fitur baru pertama, kata dia, terkait kemampuan server menerima beban. "Kan ada kemungkinan jumlah peserta atau pelamar itu 3-4 kali lebih besar dibanding tahun sebelumnya. Kita menduga, ada antara 8 juta sampai 10 juta pendaftar," sebutnya.

"Oleh karena itu, beban SSCN juga harus dihitung, dilakukan loading test atau tes beban, apakah nanti bisa down server-nya dan sebagainya. Itu yang kita harus aplikasikan," kata Ridwan.

Ridwan memperkirakan, jumlah formasi yang akan dibuka pada CPNS 2018 ini berkisar 200 ribu sampai 250 ribu posisi, dengan prioritas utama tenaga pendidikan dan kesehatan.

Kedua, ia melanjutkan, akan dipersiapkan fitur baru yang memakai skema self guided mechanism, sehingga mempermudah pendaftar agar tidak salah dalam memilih instansi yang hendak dilamarnya.

"Jadi misalnya saya jurusan arsitektur, kemudian apa saja formasi-formasi yang memerlukan latar belakang arsitektur, dan di mana saja, itu pilihannya akan keluar. Sehingga kemungkinan untuk salah bagi teman-teman memilih formasi itu harusnya makin minimal," dia menuturkan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya