Promo Besar-besaran Kompor Listrik Bisa Kurangi Impor LPG

Penggunaan kompor listrik dapat mengurangi konsumsi LPG yang berujung pada pengurangan impor bahan baku.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 18 Sep 2018, 14:06 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2018, 14:06 WIB
Pertamina Tingkatkan Produksi Elpiji 3 Kg Selama Ramadan
Pekerja melakukan proses pengisian LPG ke tabung Elpiji 3 kg di Depot LPG Tanjung Priok, Jakarta, Senin (21/5). Pertamina meningkatkan produksi pengisian tabung Elpiji 3 Kg sebanyak 4 persen selama bulan Ramadan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menganjurkan PT PLN (Persero) mempromosikan penggunaan kompor listrik. Hal ini untuk mengurangi penggunaan Liqufied Petroleum Gas (LPG) yang bahan bakunya mayoritas berasal dari impor.

Jonan mengatakan, konversi kompor LPG ke kompor listrik perlu didorong. Untuk mengenalkan kompor listrik ke masyarakat, dia menganjurkan PLN melakukan promosi penggunaan kompor listrik ke masyarakat.

"‎Saya anjurkan rekan-rekan di PLN kalau cari pelanggan yang konsumsi listrik tinggi itu, ya dipromosikan kompor listrik," kata Jonan, saat menghadiri peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) di Indonesian Convention Exhibition (ICE), BSD, Selasa (18/9/2018).

Menurut Jonan, penggunaan kompor listrik dapat mengurangi konsumsi LPG yang berujung pada pengurangan impor bahan bakunya. Pasalnya, saat ini untuk memenu‎hi kebutuhan dalam negeri, mayoritas bahan baku LPG diimpor. Sedangkan kompor listrik dapat terjangkau masyarakat karena harganya murah.

"Kita dorong supaya konversi dari kompor LPG.Bisa kurangi impor LPG nasional. ‎Kompor induksi murah Rp 300-400 ribu itu terjangkau, bisalah kasih cicilan," tuturnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lebih Sederhana

Pertamina Tingkatkan Produksi Elpiji 3 Kg Selama Ramadan
Suasana proses pengisian LPG ke tabung Elpiji 3 kg di Depot LPG Tanjung Priok, Jakarta, Senin (21/5). Produk Elpiji di wilayah MOR III meliputi yang provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten mengalami kenaikan permintaan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jonan mengungkapkan, konversi kompor LPG ke kompor listrik jauh lebih sederhana, ketimbang mendorong penggunaan kendaraan listrik.‎ Dengan menggunakan kompor listrik juga membantu pemerintah mengurangi beban subsidi‎. Apalagi tahun ini subsidi LPG mencapai Rp 67 triliun.

‎"Subsidi LPG 3 kg tahun ini Rp 67 triliun jauh lebih besar dari listrik. LPG itu tidak ada seminar pakai jas begini tidak ada. Ini yang harus diupayakan oleh PLN untuk konversi kompor LPG jadi kompor listrik. Kalau mobil dari konvensional ke listirk agak panjang ya, harus kasih tahu Menperin," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya