Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu sempat menantang pengusaha swasta untuk mengerjakan proyek infrastruktur di luar Jawa. Tantangan itu diberikan sebab pengerjaan proyek di luar Jawa secara nilai business to business terbilang kecil.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menyebutkan, banyak kontraktor swasta, utamanya dari luar negeri, yang telah menawarkan diri untuk menggarap proyek di luar Jawa.
Meski secara perhitungan, dia mengatakan, Jokowi tidak salah lantaran sektor infrastuktur merupakan lahan bisnis yang bersifat jangka menengah-panjang.
Advertisement
Namun begitu, ia meminta agar pemerintah mau memberikan kesempatan pada pengembang swasta untuk menggarap proyek infrastruktur berskala nasional.
"Tapi kita kan skalanya gede. Tidak usah di luar Jawa, di Jawa pun sulit sekali, karena kebanyakan infrastruktur itu memang dipegang oleh BUMN," ungkap dia di Jakarta, Selasa (25/9/2018).
Sebagai tahap awal, sambungnya, pemerintah bisa menyodorkan tawaran kepada pihak swasta untuk menggarap sebuah proyek di Pulau Jawa. "Kalau memang investor itu bisa dapat point di Jawa, dia bisa ngembangin juga di luar Jawa," cetus dia.
Dia juga mengusulkan ide untuk membuat sistem kerjasama proyek antara perusahaan swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sebab, lanjutnya, banyak pihak swasta yang siap untuk terlibat dalam pembangunan negara.
"Karena masing-masing ini bersinergi. Jadi jangan hanya diberikan pada BUMN, berilah kesempatan pada swasta, baik dalam negeri maupun asing," kata Shinta.
Sinta pun bercerita, dirinya telah mendapat tawaran dari kontraktor swasta asing seperti dari Perancis dan Belanda untuk ikut andil membangun fasilitas publik semisal bandara atau pelabuhan.
Bahkan, ia menambahkan, perusahaan dari negara seperti Cekoslowakia saja berminat untuk menjalin kerjasama infrastruktur dengan Indonesia."Sebenarnya kalau ditanya banyak. Cekoslowakia aja tertarik, saya aja bingung. Jadi negara-negara yang kita enggak tahu pun sebenarnya mereka tertarik datang ke sini, karena Indonesia itu negara besar," tutur dia.
Â
Jokowi Tantang Pengusaha Swasta Bangun Infrastruktur di Daerah Terpencil
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali angkat suara perihal polemik pengerjaan proyek infrastruktur oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Hal ini disampaikan menanggapi paparan Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani, dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) 50 tahun Kadin Indonesia, di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Senin (24/9/2018).
"Saya tahu tadi Pak Rosan (Ketua Umum Kadin Indonesia) memaparkan di gambar, jalan tol ada orang kerja di situ. Saya tahu, 'Pak Presiden jangan jalan tol itu banyak dikerjakan sama BUMN. Yang ngerjain swasta saja Pak'. Saya tahu," kata dia disambut gelak tawa para peserta acara.
Baca Juga
Mantan Walikota Solo ini menegaskan, BUMN mendapatkan tugas menggarap jalan tol karena proyek tersebut tidak visible secara bisnis untuk digarap swasta.
"Tapi di sana IRR (internal rate of return) kecil, rendah. Kenapa BUMN karena disuntik dengan PMN. Swasta kan tidak bisa kita suntik," tegas Jokowi.
Dia bahkan sempat menantang pengusaha yang sanggup membangun infrastruktur di daerah terpencil untuk naik ke atas panggung.
"Siapa sih yang mau membangun jalan tol di Sumatera? Silahkan maju, saya beri," tandasnya.
Â
Reporter: Wilfridus Setu Umbu
Sumber: Merdeka.com
Advertisement