BKN: Penerimaan 238 Ribu CPNS 2018 Terbesar dalam Sejarah

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) menjadi instansi pemerintahan yang paling banyak dipilih para pelamar.

oleh Bawono Yadika diperbarui 28 Sep 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2018, 14:00 WIB
CPNS Kementerian Kelautan dan Perikanan
Ratusan peserta mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di kawasan Gambir, Jakarta, Minggu (8/10). Pendaftaran ujian CPNS ini untuk menempati berbagai formasi di KKP. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengatakan, kuota yang akan diterima pada seleksi penerimaan pegawai negeri sipil (CPNS) 2018 seluruh Indonesia sebesar 238.015 kursi. Itu adalah kuota terbesar dalam seleksi penerimaan PNS selama ini.

"Itu adalah angka paling besar dalam sejarah atau yang pernah diterima sebagai PNS selama perekrutmen yang ada, jadi kita sebelumnya tidak pernah menerima angka sebesar itu," tuturnya di Gedung Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Jumat (28/9/2018).

Bima menambahkan, selain melakukan persiapan yang matang, ia juga akan melakukan beberapa modifikasi guna mengatasi kesulitan proses pendaftaran pns di daerah-daerah tertentu, seperti misalnya di Papua.

"Kalaopun ada kesulitan kita akan terapkan modifikasi sesuai daerahnya. Misal jika registrasi NIK di Papua sulit maka kita akan gunakan metode lain seperti surat ijazah atau surat tanda lahir dan lainnya. Kita akan lihat bagian bagian mana yang akan menjadi keberatan mereka," jelasnya.

Tak hanya itu, Bima menekankan, akan menambah cakupan frekuensi (bandwitdh) guna mempermudah jaringan serta akses bagi masyaraka mengikuti seleksi CPNS 2018.

"Pertama kali kita memberikan akun mereka menggunakan jaringan dukcapil, tadi malam bandwitdh sudah dibesarkan 4 kali lipat sehingga tidak ada masalah lagi. Jadi saya kira mudah-mudahan tidak ada masalah ke depan karena jaringan-jaringan itu sudah bekerjasama dengan telkom," pungkas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kemenkumham Jadi Instansi Terfavorit pada Pendaftaran CPNS 2018

Ribuan Pelamar Ikuti Tes CPNS Kemenkumham
Peserta tes seleksi CPNS Kemenkumham melihat panduan pengisian jawaban sistem CAT di gedung BKN, Jakarta, Senin (11/9). Pada 2017, tercatat 1.116.138 pelamar CPNS mendaftar di lingkungan Kemenkumham. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sejak dibukanya masa pendaftaran seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil 2018 (CPNS 2018) pada 26 September, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) menjadi instansi pemerintahan yang paling banyak dipilih para pelamar.

Berdasarkan laporan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) per 27 September 2018 pukul 17.07 WIB, sudah ada sekitar 62 persen instansi yang go live di portal sscn.bkn.go.id. 

Jumlah itu meningkat dibanding laporan Badan Kepegawaian Negara (BKN) saat hari pertama pembukaan masa pendaftaran CPNS pada 26 September lalu. Saat itu baru ada sekitar 30 persen pemerintah daerah atau Kementerian/Lembaga yang menyediakan formasi finalnya.

Selain itu, pada perhitungan terakhir, ada sebanyak 10.113 pelamar yang sudah menentukan pilihan instansinya. Sementara baru sekitar 1.261 pelamar saja yang telah berhasil diverifikasi instansi yang bersangkutan.

Adapun instansi yang menjadi pilihan terfavorit sejauh ini adalah Kemenkumham, yakni sebanyak 5.312 pelamar atau lebih dari separuhnya. Angka itu jauh lebih besar dibanding jumlah pelamar di Kejaksaan Agung, yang menjadi instansi terbanyak kedua yang dipilih yaitu 926 orang.

Data pun merekap, terdapat tiga instansi lain yang juga banyak jadi incaran para pelamar, diantaranya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (854 orang), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (655 orang) dan Pemerintah Kota Bandung (509 orang).

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya