Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meminta PT Pertamina (Persero) meningkatkan pasokan avtur ‎hingga tiga kali lipat. Penambahan pasokan untuk mendukung proses evakuasi dan penyaluran bantuan korban gempa Palu dan Donggala.
Rini mengatakan, ‎saat ini banyak penyaluran bantuan dan evakuasi korban menggunakan moda transportasi udara. Ini yang membuat jumlah penerbangan di wilayah tersebut bertambah. Kondisi ini tentunya membutuhkan kepastian pasokan Avtur sebagai bahan bakar pesawat.
Advertisement
Baca Juga
"‎Banyak bantuan dari mana-mana, pangan, tenda peralatan, macam-macam. Pesawat juga banyak kita harus sediakan avtur kita siapkan avtur," kata Rini, Kamis (4/10/2018).
Rini pun meminta kepada Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, untu‎k meningkatkan stok avtur menjadi tiga kali lipat dari kondisi normal.
"Saya bicara dengan Bu Nicke dan Pak Gandhi kita harus tambah minimal 3 kali dari normal, sekarang sudah normal," tutur dia.
‎Untuk memenuhi kebutuhan pasokan avtur untuk bahan bakar pesawat udara, pada Sabtu (29/9/201), Pertamina memberangkatkan mobil tangki avtur dari Mando dan Luwuk.
Pertamina juga mendatangkan lebih dari 11 juta liter BBM untuk mengamankan pasokan di kota Palu, melalui Terminal BBM Donggala. Pengiriman BBM ini dilakukan menggunakan kapal tanker melalui jalur laut dari Balikpapan, Kalimantan Timur.
Kapal Pemasok Premium Tiba di Donggala
Kapal tanker MT Karmila berhasil disandarkan dan melakukan bongkar muat BBM di Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu 3 Oktober 2018.
Kapal tanker ini membawa 1,2 juta liter Premium yang merupakan salah satu dari empat kapal tanker yang dikirim ke Palu.
Vice President Coorporate Communication PT Pertamina, Adiatma Sardjito, mengatakan setelah kapal MT Karmila bersandar, dilakukan bongkar muat. Tim Pertamina melaksanakan penyaluran BBM dari kapal ke Terminal BBM Donggala, menggunakan fasilitas yang masih bisa dioperasikan.
"Kapal MT Karmila memasuki perairan Donggala pada Rabu siang dan selanjutnya melakukan proses bongkar muat," kata Adiatma, di Jakarta, Kamis (4/10/2018).
Baca Juga
Empat tanker yang berlayar menuju Donggala membawa berbagai jenis BBM mencapai 11.2 juta liter, direncanakan terus berdatangan pada Kamis 4 Oktober 2018 dan Jumat 5 Oktober 2018.
‎Sebelumnya dilaporkan,  Terminal BBM Donggala merupakan salah satu fasilitas Pertamina yang terkena dampak  gempa dan tsunami yang terjadi pada Jumat 28 September 2018. Pasca bencana, Pertamina memprioritaskan pengoperasian TBBM Donggala yang akhirnya berhasil dioperasikan secara terbatas pada Minggu 30 September 2018.
Untuk memperkuat penyaluran BBM di kota Palu, Donggala dan sekitarnya, Pertamina telah memberangkatkan bantuan melalu jalur darat, laut dan udara. Bantuan operasional yang dibawa antara lain 100 Stasiuan Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)portable.
Truk pengangkut BBM beserta awak mobil tangki yang diberangkatkan dari Jakarta dan wilayah operasi di Sulawesi, truk tangki berdispenser (mobile dispenser), operator SPBU dari Kalimantan dan Sulawesi serta dukungan operasional lainnya.
Â
Advertisement