Rupiah Menguat Dipengaruhi Perubahan Asumsi Makro APBN 2019

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 15.172 per dolar AS hingga 15.186 per dolar AS.

oleh Arthur Gideon diperbarui 17 Okt 2018, 11:20 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2018, 11:20 WIB
Rupiah Tembus 13.820 per Dolar AS
Teller menghitung mata uang dolar di penukaran uang di Jakarta, Jumat (20/4). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Rabu ini. Penguatan rupiah dipengaruhi oleh kombinasi sentimen dari dalam dan luar. 

Mengutip Bloomberg, Rabu (17/10/2018), rupiah dibuka di angka 15.178 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 15.200 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 15.172 per dolar AS hingga 15.186 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 12,03 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 15.178 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 15.206 per dolar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan, mata uang dolar AS cenderung melemah terhadap sejumlah mata uang dunia didorong oleh ekspektasi investor yang mulai positif terhadap kinerja pasar modal negara-negara berkembang.

"Kenaikan di sejumlah pasar modal negara berkembang berdampak positif terhadap rupiah, sentimen itu berdampak pada masuknya capital inflow ke pasar saham dan obligasi Indonesia," katanya dikutip dari Antara.

Ia menambahkan imbal hasil obligasi Amerika Serikat yang stabil di level 3,16 persen menunjukan investor semakin positif terhadap laporan keuangan emiten-emiten di pasar saham.

Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan disetujuinya asumsi nilai tukar rupiah dalam RAPBN 2019 sebesar 15.000 per dolar AS direspons positif pelaku pasar uang.

Di sisi lain, lanjut dia, pagelaran Asian Games yang menyumbang 0,05 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) turut memberikan sentimen positif pada rupiah.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sri Mulyani Usul Asumsi Rupiah di APBN 2019 Jadi 15.000 per Dolar AS

Pelemahan Rupiah terhadap Dolar AS
Petugas menghitung uang pecahan dolar Amerika di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Jumat (18/5). Pagi ini, nilai tukar rupiah melemah hingga sempat menyentuh ke Rp 14.130 per dolar Amerika Serikat (AS). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali mengusulkan perubuhanan asumsi makro pada pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019. Salah satunya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjadi 15.000 per dolar AS. Hal itu disampaikannya pada saat rapat kerja Pemerintah dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.

“(Nilai tukar) yang kita semuanya telah membahasnya di dalam Panja A waktu itu adalah pada angka 14.500 per dolar AS. Sedangkan untuk asumsi makro yang lain masih sama." kata Sri Mulyani pada Selasa 16 Oktober 2018. 

"Berdasarkan usulan dari Pak Gubernur (BI) mengenai range nilai tukar yang tadi disampaikan 14.800 per dolar AShingga 15.200 per dolar AS, kami mengusulkan menggunakan nilai tengahnya di angka tengahnya di Rp15.000 untuk nilai tukar tahun 2019,” lanjut dia.

Sri Mulyani menilai, perubahan tersebut dikarenakan Indonesia mewaspadai dinamika ekonomi global yang makin dinamis yang dipicu antara lain oleh kebijakan Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang menaikkan suku bunga, mengetatkan likuiditas dollar Amerika serta perang dagang antara Amerika dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya