Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan kertas terbesar asal Indonesia, Asia Pulp and Paper (APP) akan investasi di India senilai USD 3,5 miliar atau sekitar Rp 49,14 triliun (asumsi kurs Rp 14.041 per dolar Amerika Serikat).
Investasi tersebut masuk foreign direct investment (FDI) yang cukup besar masuk ke India dalam beberapa tahun terakhir. Perseroan akan membangun pabrik kertas berkapasitas 5 juta ton per tahun di Ramayapatnam, distrik Andhra Prakasam.
Perseroan sudah memiliki sekitar 2.500 hektar lahan untuk proyek pembangunan pabrik tersebut. Dengan ada pembangunan pabrik itu dapat menciptakan 15 ribu pekerjaan baik langsung dan tidak langsung. Unit pabrik tersebut akan produksi kertas terutama kertas untuk menulis, kertas print. Hal itu berdasarkan sumber times of India.
Advertisement
Baca Juga
CEO Andhra Pradesh Economic Development, J Krishna Kishore menuturkan, investasi USD 3,5 miliar termasuk investasi asing terbesar di India.
"Proyek itu akan ciptakan 4.000 pekerjaan langsung dan sekitar 10.000 pekerjaan tidak langsung dan menciptakan manfaat untuk lebih dari 50 ribu petani kayu,” kata dia, kepada times of india (TOI), seperti ditulis Senin (7/1/2019).
Kishore menuturkan, pihaknya akan bekerja untuk memastikan mega proyek itu berjalan baik termasuk soal lingkungan. Kishore menambahkan, lahan untuk proyek tersebut sudah difinalisasi dan sisanya masih berjalan.
Adapun manajemen grup APP belum menjawab pertanyaan TOI terkait investasi tersebut. Investasi asing terbesar di India antara lain investasi Posco senilai USD 12 miliar di Odisha yang diumumkan pada 2005.
Grup APP memiliki sejumlah perusahaan antara lain PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) dan PT Pabrik Kertas Tijiwi Kimia Tbk (TKIM).
India Mulai Produksi iPhone Flagship pada 2019
Sebelumnya, manufaktur terbesar Apple untuk iPhone, Foxconn, dilaporkan akan memulai produksi iPhone flagship di India pada tahun depan. Seri flagship yang dimaksud, akan dimulai dari lini iPhone X.
Seperti diketahui, Apple sebetulnya memang sudah memiliki pabrik produksi iPhone di Negeri Bombay. Namun, manufaktur ini hanya dikhususkan pada iPhone SE dan 6s.
Kedua seri tersebut pun kini sudah dianggap obsolete karena iPhone terbaru dirilis setiap tahunnya.
Dilansir Ubergizmo pada Minggu 30 Desember 2018, seperti kebanyakan manufaktur lainnya, Apple memindahkan produksi perangkatnya ke India dalam rangka untuk bisa menekan tarif produksi dari pemerintah India dalam perangkat impor.
Sekadar diketahui, India merupakan pasar yang menguntungkan bagi Apple, terlebih harga perangkat yang dijual bisa dikondisikan terjangkau.
Karenanya, keputusan untuk memiliki pabrik produksi iPhone di India memudahkan Apple untuk bisa berkompetisi lebih sengit dengan Samsung dan vendor smartphone lain dari Tiongkok.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement