Miliarder di Benua Afrika Makin Miskin Tahun Ini

Terjadi penurunan kekayaan di antara miliarder di benua Afrika.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 14 Jan 2019, 07:00 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2019, 07:00 WIB
Ilustrasi uang dolar
Ilustrasi (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Benua Asia, Amerika Utara, dan Eropa sedang sibuk akibat adanya perang dagang. Di luar ketegangan itu, ada sesuatu yang terjadi ke para miliarder di Afrika.

Dilaporkan Forbes, miliarder di benua Afrika tercatat semakin sedikit dan semakin miskin. Ini merupakan akibat mata uang yang melemah dan harga saham yang menurun. Tahun 2019 ini, jumlah miliarder Afrika turun jadi 20, sebelumnya terdapat 23 orang.

Orang terkaya di benua Afrika selama 8 tahun berturut-turut masih Aliko Dangote. Pria yang terkenal dengan gelar haji itu memiliki kekayaan bersih USD 10,3 miliar USD 10,3 miliar atau Rp 114,6 triliun (USD 1 = Rp 14.047).

Kekayaan Dangote turun USD 2 miliar (Rp 28 triliun) karena menurunnya saham Dangote Cement sebanyak 20 persen. Tidak sendirian, miliarder berlian Nicky Oppenheimer juga mengalami penurunan kekayaan sebanyak USD 4 miliar (Rp 56,1 triliun) menjadi USD 7,3 miliar (Rp 102,5 triliun).

Isobel dos Santos, wanita terkaya di Afrika putri mantan presiden Angola, juga kehilangan USD 2,3 miliar (Rp 32,3 triliun) akibat turunnya nilai saham di holdings di usaha perminyakan (Galp), komunikasi (Nos), dan telekomunikasi (Unitel).

Meski begitu, ada pula miliarder yang kekayaannya tercatat meningkat, yakni Mike Adenuga, yang berasal dari sektor telekomunikasi, minyak, dan real estate. Kekayaannya meningkat drastis dari tahun lalu sebesar USD 5,3 miliar (Rp 74,4 triliun) menjadi USD 9,2 miliar (Rp 129,2 triliun). Itu karena ia mengungkap lebih banyak detail kekayaannya.

Secara keseluruhan, para miliarder Afrika memiliki kekayaan sebesar USD 68,7 miliar (Rp 965 triliun). Rata-rata kekayaan mereka juga bertambah dari USD 3,3 miliar (Rp 46,3 triliun) menjadi USD 3,4 miliar tahun ini (Rp 47,7 triliun).

5 Negara yang Jadi Sarang Miliarder Dunia, Mana Saja?

Ilustrasi Liputan Khusus Perang Mata Uang
Ilustrasi Liputan Khusus Perang Mata Uang

Di tahun 2018, miliarder dari Negeri Bollywood menjadi orang terkaya di benua Asia, Jeff Bezos menggeser Bill Gates sebagai orang terkaya di dunia, kekayaan bos Uniqlo meroket, dan bos Facebook kehilangan miliaran dolar.

Banyak yang terjadi tahun ini, termasuk perang dagang, tetapi tetap saja jumlah miliarder meningkat. Ini pun tak terlepas dari perkembangan inovasi di dunia teknologi yang membuat penggawa sektor tersebut makin tajir. 

Melansir Fox Business, miliarder dari 5 negara berikut semakin bertambah di tahun ini. Amerika Serikat (AS) menjadi negara pertama yang memiliki miliarder terbanyak. Namun, kebanyakan miliarder ada di Asia.

Jumlah miliarder Tiongkok mengekor AS dengan pertambahan yang cukup pesat. Tercatat, negeri itu memiliki 373 miliarder, padahal di tahun 2006 hanya memiliki kurang dari 20 miliarder. 

"Sebagai konteks, pada 2006, hanya ada 16 miliarder di Tiongkok. Sekarang sudah ada lebih banyak miliarder di Asia ketimbang AS, kebanyakan dari mereka orang Tiongkok. Jika mereka terus berprogres dalam taraf ini, dalam 3 tahun para miliarder Asia akan lebih kaya juga," tulis laporan UBS dan PwC.

Jumlah miliarder di India juga meroket hingga 19 persen tahun ini, persentase tertinggi di dunia. Kini, ada 2.158 miliarder di dunia dan 199 orang di antaranya merupakan entrepreneur.

Berikut 5 negara dengan miliarder terbanyak dan persentase peningkatannya sejak tahun kemarin:

1. Amerika Serikat: 585 miliarder (naik 4 persen)

2. Tiongkok: 373 miliarder (naik 5 persen)

3. Jerman: 123 miliarder (naik 5 persen)

4. India: 119 miliarder (naik 19 persen)

5. Rusia: 101 miliarder (naik 5 persen)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya