Bank BUMN Segera Rilis Pembayaran Pakai QR Code, Namanya LinkAja

Empat bank BUMN akan membuat suatu sistem pembayaran baru dengan QR Code yang terintegrasi antarbank tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Jan 2019, 18:06 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2019, 18:06 WIB
Kehadiran Dicatat QR Code, Mahasiswa Sibuk Cari Cara Titip Absen
Kehadiran Dicatat QR Code, Mahasiswa Sibuk Cari Cara Titip Absen

Liputan6.com, Jakarta - Himpunan Bank Negara (Himbara) yang terdiri dari 4 bank BUMN yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI), PT Bank Mandiri Tbk. (Bank Mandiri), PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BNI) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BTN) akan membuat suatu sistem pembayaran baru yang terintegrasi antarbank tersebut. Sistem tersebut menggunakan metode scan barcode atau disebut QR Code.

Direktur Teknologi Informasi & Operasi BNI, Dadang Setiadi menyebutkan layanan tersebut nantinya akan diberi nama LinkAja. Selain 4 bank BUMN tersebut, LinkAja juga akan menggandeng Telkomsel di dalamnya.

LinkAja hadir dalam rangka mengimbangi kemajuan teknologi di bidang finansial dan pembayaran di mana saat ini hampir sebagian besar transaksi sudah dilakukan dengan teknologi. LinkAja juga terinspirasi dari negeri China yang sudah lebih dahulu sukses dengan sistem pembayaran QR Code yaitu WeChat dan Alipay.

"Sekarang kan BNI punya YAP, BNI punya myQR, Telkomsel ada TCash itu nanti mau digabung jadi satu. Jadi Himbara plus Telkomsel mau digabung jadi satu namanya LinkAja," kata Dadang saat ditemui di kantornya, Rabu (23/1).

Nantinya, semua layanan serupa yang saat ini dimiliki oleh masing-masing bank negara akan terhubung dalam LinkAja yang merupakan QR Code Bank BUMN. Teknologi QR Code saat ini sudah berlaku di Indonesia. Namun baru beberapa perusahaan yang menerapkannya dalam proses transaksi pembayaran yaitu Go-Pay dan OVO.

"Pokoknya LinkAja itu suatu entitas sendiri di luar bank," ujarnya.

Saat ini, proses perizinan LinkAja sudah masuk ke Bank Indonesia dan sedang dalam proses. Dia mengungkapkan, LinkAja ditargetkan akan diluncurkan paling lambat bulan Maret tahun ini. "Rencana meluncur di akhir Februari atau Maret," ujarnya.

Ke depannya, LinkAja akan menjadi wadah bagi Wechat dan Alipay untuk beroperasi di Indonesia. Namun Dadang menegaskan kedua perusahaan asal negeri Tirai Bambu tersebut tidak akan ikut andil sebagai pemegang saham LinkAja. "Full punya BUMN (sahamnya)," ujarnya.

Seperti diketahui, saat ini WeChat dan AliPay tengah dalam proses kerjasama dengan beberapa bank Indonesia termasuk BNI. Namun Dadang enggan berbicara lebih jauh terkait kerjasama tersebut.

"Itu (proses kerjasama) belakangan aja, kita gak bahas WeChat sama Alipay .nunggu ini jadi dulu . Kalau Alipay sama WeChat nanti nunggu beres ini baru kita bicarakan kerjasamanya seperti apa. Nunggu jadi LinkAja dulu," tutupnya.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu Achmud

Sumber: Merdeka.com

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya