Pemicu Ekonomi RI Hanya Tumbuh 5,17 persen pada 2018

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2018 mencapai 5,17 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Feb 2019, 15:15 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2019, 15:15 WIB
Prediksi BI Soal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Depan
Pekerja tengah mengerjakan proyek pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Sabtu (15/12). Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 mendatang tidak jauh berbeda dari tahun ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2018 mencapai 5,17 persen. Angka ini menjadi salah satu capaian tertinggi pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak 2014 lalu.

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, angka pertumbuhan ekonomi sepanjang 2018 ini dipengaruhi beberapa faktor. Salah satunya nilai ekspor dan impor.

Pada kuartal IV 2018, ekspor barang Indonesia mencapai USD 44,98 miliar atau turun 4,48 persen secara kuartal to kuartal (q to q), sementara naik 1,04 persen sepanjang tahun atau year on year (yoy).

"Nilai ekspor barang Indonesia kuartal IV kurang menggembirakan," kata Kecuk sapaan akrabnya di Kantor BPS, Jakarta, Rabu (6/2/2019).

Sementara, nilai impor barang Indonesia kuartal IV-2018 meningkat 0,25 persen atau senilai USD 49,85 miliar. Sepanjang 2018, impor juga naik sebesar 12,10 persen.

Kemudian, pemicu pertumbuhan ekonomi sepanjang 2018 juga terjadi karena penjualan mobil secara wholesale (penjualan sampai tingkat dealer) pada kuartal IV-2018 mencapai 294.657 unit, atau turun sebesar 2,75 persen (q to q) dan naik sebesar 9,37 persen (yoy).

"Di samping itu, penjualan sepeda motor secara wholesale (penjualan sampai tingkat dealer) pada kuartal IV-2018 mencapai 1.660.866 unit, atau turun sebesar 3,41 persen (q to q) dan naik sebesar 7,44 persen (yoy)," kata dia.

Terakhir, kata Kecuk faktor lainnya juga didorong oleh produksi semen pada kuartal IV-2018 sebesar 13,53 juta ton, atau turun 31,88 persen (q to q) dan 28,59 persen (yoy). Sedangkan penjualan semen dalam negeri pada kuartal IV/2018 sebesar 19,73 juta ton, atau naik 4,30 persen (yoy).

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Pertumbuhan Ekonomi RI pada 2018

Investasi Meningkat, Ekonomi Indonesia Kuartal 1 Tumbuh 5,06 Persen
Pekerja menyelesaikan pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Senin (7/5). Pertumbuhan ekonomi kuartal 1 2018 tersebut lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada periode sama dalam tiga tahun terakhir. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal IV-2018 sebesar 5,18 persen secara year on year (yoy). Angka ini naik tipis jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2018 yang hanya 5,17 persen.

Kepala BPS, Suhariyanto, menyampaikan secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dari kuartal I-IV 2018 mencapai 5,17 persen. Namun, secara kuartal ke kuartal, pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun sebesar 1,69 persen.

"Ekonomi indonesia tumbuh 5,18 persen kalau dibandingkan kuartal IV-2017. Jadi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2018 5,18 persen dibandingkan kuartal III-2018 kuartal ke kuartal (q to q) minus 1,69 persen," ujar Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Rabu 6 Februari 2019.

Suhariyanto menjelaskan, laju pertumbuhan kuartal IV-2018 ini juga lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada 2017 sebesar 5,19 persen. Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2018 sebesar 5,17 persen jauh lebih baik sejak 2014 lalu.

"Dengan pertumbuhan ekonomi indonesia 5,18 persen maka sepanjang 2018 sebesar 5,17 persen. Ini tren yang bagus sekali terbaik sejak tahun 2014 ke depan banyak kebijakan ekonomi Indonesia lebih bagus di tengah ekonomi global tidak tentu arahnya," tutur dia.

Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014 hanya mencapai 5,01 persen. Kemudian, untuk 2015 menurun menjadi 4,88 persen. Pda 2016 menunjukan kenaikan kembali sebesar 5,03 persen, dan pada 2017 mencapai sebesar 5,07 persen.

"Saya akan bilang 5,17 sepanjang 2018 capaian yang cukup menggembirakan," ujar dia.

Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Iskandar Simorangkir, memprediksi pertumbuhan ekonomi pada 2018 capai 5,2 persen.

"Karena 3 triwulan tahun 2018 saja sudah 5,17 persen. Dengan perkiraan pertumbuhan triwulan IV sebesar 5,2 persen maka pertumbuhan 2018 mendekati kisaran 5,2 persen," ujar Iskandar melalui pesan singkat, Jakarta, Senin 4 Februari 2019.

Iskandar mengatakan, faktor pendukung pertumbuhan ekonomi sepanjang 2018 adalah konsumsi dan investasi. Sementara itu ekspor belum terlalu menggeliat disebabkan oleh perlambatan yang terjadi selama beberapa bulan.

"Kalau ekspor mesti di nett dengan impor yang hasilnya mendekati 0. Jadi kalaupun ekspor melambat tapi nett nya hampir 0. Dengan melihat perkembangan tersebut dan pertumbuhan konsumsi 5,1 persen akibat pilpres dan pileg," kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya