Pengembangan Manufaktur Penting Buat Optimalkan Pertumbuhan Ekonomi

Diversifikasi dan peningkatan sektor manufaktur sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Feb 2019, 11:17 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2019, 11:17 WIB
FOTO: Ketika Kepala Bappenas Berbicara Optimisme di Tahun Politik
Menteri PPN / Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menjadi pembicara pada Economic & Investment Outlook 2018, (17/1). Acara bertajuk Optimisme di Tahun Politik memberikan informasi konprehensif mengenai kondisi ekonomi dan politik. (Liputan6.com/Pool/Eko)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro mengatakan, diversifikasi dan peningkatan sektor manufaktur sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Manufaktur juga menjadi faktor untuk mendorong ekonomi masyarakat agar berpenghasilan menengah ke atas.

"Temuan dalam laporan ini mengindikasikan bahwa struktur perekonomian Indonesia yang masih berbasis pertanian, sumber daya alam, serta manufaktur dan jasa sederhana, tidak memungkinkan kita untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang Iebih tinggi," ujarnya dalam peluncuran publikasi hasil penelitian dengan Asian Development Bank (ADB) di Kantor Bappenas, Jakarta, Jumat (8/2/2019).

Menteri Bambang melanjutkan, pengembangan manufaktur juga perlu dilakukan untuk mewujudkan target menjadikan Indonesia berpenghasilan menengah ke atas dalam 15 tahun ke depan. "Karena itu, membangun sektor manufaktur yang canggih menjadi penting agar pertumbuhan Indonesia Iebih optimal dalam jangka menengah dan panjang," jelasnya.

Menteri Bambang mengatakan, laporan ini menjadi landasan yang kokoh bagi para pengambil kebijakan Indonesia agar mulai mengkaji kebijakan yang perlu dilaksanakan guna mendukung pembangunan Indonesia dalam jangka menengah dan panjang.

"Analisis dan rekomendasi dalam Iaporan ini akan menjadi masukan panting bagi agenda pembangunan 2020-2024," jelas Menteri Bambang.

Sementara itu, Penasihat di Departemen Penelitian Ekonomi dan Kerja Sama Regional (Economic Research and Regional Cooperation Department) ADB, Jesus Felipe mengatakan, laporan mengenai Kebijakan untuk Mendukung Pembangunan Sektor Manufaktur Indonesia 2020-2024 menganalisis prospek pertumbuhan Indonesia selama tahun tersebut. Khususnya apakah tingkat pertumbuhan 7 persen dapat dicapai atau tidak.

Lebih lanjut Iaporan ini membahas cara-cara mendiversifikasikan dan meningkatkan sektor manufaktur Indonesia, pendekatan bagi pemerintah untuk memodernisasi kebijakan industrinya, serta peran kebijakan fiskal dan moneter dalam mendukung tingkat pertumbuhan Iebih tinggi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Harus Tingkatkan Produktivitas

Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro. (Dok Bappenas)
Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro. (Dok Bappenas)

Laporan tersebut juga menggarisbawahi pentingnya meningkatkan produktivitas di Indonesia, mendukung diversifikasi produk, serta menciptakan kaitan kuat antara perusahaan besar dengan usaha kecil dan menengah, dan juga antara perusahaan domestik dengan pasar internasional.

"Pemerintah dapat berperan penting dalam merevitalisasi sektor manufaktur melalui kerja sama yang Iebih efektif dengan sektor ini. Pemerintah perlu memulai dialog dengan sektor swasta agar dapat bersama-sama mengidentifikasi dan mengatasi hambatan terhadap pembangunan sektor manufaktur modern," jelasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya